Manusia dikaruniai akal untuk membedakan benar dan salah, namun dalam menghadapi tantangan zaman modern, banyak yang mengalami krisis spiritual, termasuk kalangan ibu rumah tangga. Modernisasi mendorong gaya hidup materialistik dan hedonistik, yang dapat memengaruhi akhlak dan kualitas ibadah. Sebagai respons, amaliyah keagamaan seperti pembacaan Sholawat Sulthon menjadi sarana alternatif untuk memperkuat keimanan dan ketenangan batin. Penelitian ini mengkaji pembacaan Sholawat Sulthon setiap Rabu malam di Majelis Taklim An Nadwah, Desa Bendungan, Kulon Progo, sebagai upaya meningkatkan kualitas ibadah ibu rumah tangga. Sholawat ini dinilai mudah diamalkan dan memiliki fadhilah besar, sehingga relevan di tengah kesibukan masyarakat masa kini. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan langkah-langkah dari Milles dan Hubermen. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Kegiatan pembacaan Sholawat Sulthon yang dilaksanakan secara rutin setiap Rabu malam di Majelis Taklim An Nadwah, Kauman, Bendungan, Wates, Kulon Progo, menunjukkan hasil yang positif sebagai sarana peningkatan kualitas ibadah ibu rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat niat, keimanan, dan keikhlasan dalam beribadah, tetapi juga membentuk kedisiplinan serta semangat kebersamaan dalam keluarga dan lingkungan sosial. Keberhasilan pelaksanaannya didukung oleh antusiasme jama’ah, kepemimpinan pengampu majelis yang inspiratif, serta fasilitas yang memadai dan lokasi strategis. Namun, terdapat pula hambatan seperti kesibukan sosial jama’ah, faktor usia lanjut, dan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Meskipun demikian, Sholawat Sulthon terbukti menjadi amaliyah yang relevan dan bermanfaat dalam membina spiritualitas masyarakat, khususnya bagi ibu rumah tangga di era modern.