SISTEM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PANTI ASUHAN AL DZIKRO IMOGIRI BANTUL

Latar belakang dari penelitian ini adalah melihat permasalahan anak pada saat ini yaitu kenakalan dan eksploitasi pada anak yatim. Penanaman Pendidikan Agama Islam melalui pendidikan yang diterapkan dalam pembelajaran di Panti Asuhan merupakan salah satu upaya dalam mendidik anak-anak yatim agar lebih terarah dalam menjalani kehidupan sehingga anak anak memiliki akhlak mulia dan masa depan yang cerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pelaksanaan Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Panti Asuhan Al Dzikro. 2) Implikasi dari pelaksanaan Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap karakter islami anak yatim di Panti Asuhan Al Dzikro. 3) faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Sistem Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Panti Asuhan Al Dzikro.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dengan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan studi kasus. Subyek penelitian ini adalah pengasuh, guru pembimbing dan anak-anak asuh. pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teori dan uji keabsahan datanya dengan triangulasi.
Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Panti Asuhan dilaksanakan setiap hari dengan jadwal, materi dan guru pembimbing yang sudah ditentukan. Wakru pelaksanaan kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga waktu yaitu setelah subuh, setelah Ashar, dan setelah Isya’. Materi pembelajarannya meliputi pembelajaran taḥfiẓul Al-Qur'an, pembelajaran kitab fikih, pembelajaran kitab akhlak, pembelajaran kitab hadis, dan pembelajaran kitab keputrian. adapun beberapa metode yang diterapkan dalam pembelajaran yaitu metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan metode bandongan. Kedua, implikasi dari pelaksanaan sistem pembelajaran pendidikan agama islam terhadap karakter islami anak yaitu anak-anak asuh memiliki karakter Islami jujur, disiplin, tanggung jawab, syukur, sabar dan mandiri. Ketiga, faktor pendukung meliputi: adanya motivasi dari pengasuh dan guru pembimbing terhadap anak-anak asuh dalam pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, adanya evaluasi pembelajaran, guru pembimbing memiliki latar belakang pendidikan yang baik, dan adanya sarana prasarana serta lingkungan yang mendukung. kemudian faktor penghambatnya yaitu: kurang terkondisinya anakanak asuh saat pembelajaran sedang berlangsung, belum adanya pembagian kelas, dan belum ditetapkannya evaluasi pembelajaran.