Pendidikan karakter merupakan inti ajaran Islam yang bertujuan membentuk akhlak mulia sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Di tengah arus globalisasi, pendidikan karakter Islami menjadi penting untuk mempertahankan identitas dan moralitas anak didik. Tantangan utama adalah lemahnya pembentukan karakter sejak usia dini yang sering tercermin dalam rendahnya moralitas generasi muda. Selain ceramah agama dan indoktrinasi, pendekatan kreatif melalui sastra anak dapat menjadi alternatif yang efektif. Novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari, yang menyajikan nilai etis dan moral melalui petualangan anak, dianggap relevan sebagai media pendidikan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai-nilai etika dan moral Islami dalam novel tersebut sebagai basis pendidikan karakter Islami bagi anak didik, khususnya di usia sekolah dasar. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian menggunakan novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari. Sebagai landasan teoritik, novel Mata di Tanah Melus dibahas dalam kerangka pemikirannya Seyyed Hossein Nasr. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis isi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa novel Mata di Tanah Melus karya Okky Madasari mengandung nilai-nilai moral Islami yang dapat dijadikan basis pendidikan karakter, antara lain: persaudaraan dalam keberagaman, kepedulian terhadap alam, toleransi budaya, tanggung jawab, serta adab dalam interaksi sosial. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai ajaran Islam, nilai-nilai tersebut merefleksikan etika dan spiritualitas Islam sebagaimana dikemukakan oleh Seyyed Hossein Nasr. Novel ini memiliki potensi besar sebagai media edukatif dalam pembentukan karakter Islami anak, dengan membantu menumbuhkan empati, cinta lingkungan, penghargaan terhadap perbedaan, tanggung jawab sosial, dan kesadaran spiritual. Penggunaan sastra dalam pendidikan karakter Islami juga mendukung penguatan literasi, imajinasi, serta kreativitas anak. Dengan demikian, Mata di Tanah Melus layak dijadikan sumber pembelajaran dalam pendidikan karakter Islami yang holistik.