Tata, Nur (2025) TAFSIR AL-QUR’AN DAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE: STUDI HERMENEUTIKA AL-QUR’AN DIGITAL PADA CHATGPT. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of COVER_DAFTAR ISI] Text (COVER_DAFTAR ISI)
21202110_COVER_DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
21202110_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (327kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
21202110_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (397kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
21202110_BAB III.pdf - Updated Version
Restricted to Registered users only

Download (482kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
21202110_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (809kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
21202110_BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (150kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
21202110_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (239kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
21202110_LAMPIRAN .pdf - Published Version

Download (684kB)

Abstract

Di era digital, Artificial Intelegence (AI) merancang dan membuat disiplin ilmu semakin mudah diakses. ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI memiliki kemampuan bahasa yang baik. ChatGPT memberikan pemahaman yang mendalam dan pembuatan teks yang mirip dengan manusia. Dengan prompt
tertentu, ChatGPT mampu merespons dan menyajikan tafsir dari suatu ayat bahkan surah dalam Al-Qur’an. Hal-hal yang diulas dalam ChatGPT ketika menyajikan tafsir memiliki bentuk atau pola tersendiri. Ketika pengguna mengetikkan “Tafsirkan Al-Ikhlas” maka prompt akan di-generate dengan pola: pertama, menuliskan ayat dan terjemahan; kedua, menyajikan tafsir dari Surah AlIkhlas; ketiga, memberikan penjelasan berupa kandungan ayat dari surah AkIkhlas; terakhir, menutup generate dan memberikan kesimpulan atau rekomendasi
topik pembahasan lebih lanjut terkait tafsir Al-Ikhlas. Selain itu, terdapat faktor lain yang turut memengaruhi hasil penafsiran, yaitu waktu memasukkan prompt dan jenis akun yang digunakan. Dengan prompt yang sama, tetapi waktu input berbeda, hasilnya berbeda. Pengguna yang menggunakan akun premium pun berkemungkinan mendapatkan informasi yang lebih bisa dipercaya dibanding yang dengan akun reguler. Berdasarkan beberapa uji coba, ChatGPT reguler tidak
imun dari kesalahan generate dan kesalahan merujuk, termasuk dalam konteks penafsiran Al-Quran. Penelitian ini berupaya menjelaskan implikasi dari jenis penggunaan akun regular dan akun premium ChatGPT melalui Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah Al-A’raf ayat 158, menganalisis proses prompt tafsir di-generati, dan praktik penafsiran Al-Qur’an di AI. Di samping itu, riset ini juga mengulas bagaimana ontologi dan metodologi yang terdapat dalam penafsiran Al Qur’an di AI. Berbasis pendekatan hermeneutika digital, penelitian ini
menemukan bahwa penafsiran di AI tidak dapat disebut sebagai sebuah penafsiran, melaikan penafsiran atas penafsiran. Penafsiran di AI tidak hanya melibatkan manusia sebagai pengguna yang berperan penting dalam mengetikkan prompt. Dalam konteks penafsiran di AI terdapat intervensi mesin atau robot yang lebih besar, kolaborasi antara pengguna dan robot inilah yang menghasilkan sesuatu yang disebut sebagai penafsiran.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Hermeneutika Al-Qur’an Digital, Tafisr di AI, ChatGPT
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Users 312 not found.
Date Deposited: 04 Sep 2025 07:58
Last Modified: 04 Sep 2025 07:58
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/1158

Actions (login required)

View Item
View Item