Kitab tafsir al-Iklīl fi Ma‘ānī al-Tanzīl banyak memuat riwayat namun tidak menyebutkan sanad lengkap dan nilai dari riwayat tersebut. Peneliti menggunakan teori al-Dakhīl untuk mengkritisi sumber periwayatan tersebut. Termasuk di dalamnya penukilan riwayat yang mengandung al-Dakhīl yang isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, klasifikasi beserta argumentasi, dan implikasi al-Dakhīl dalam kitab tafsir al-Iklīl fi Ma‘ānī al-Tanzīl pada surat al-Qaṣaṣ karya Misbah bin Zain al-Mustafa. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan literature primer maupun sekunder. Analisis data yang peneliti lakukan yaitu mengutip redaksi-redaksi yang mengandung al-Dakhīl dalam penafsiran al-Qaṣaṣ dalam kitab tafsir al-Iklīl fi Ma‘ānī al-Tanzīl, lalu menganalisis redaksi-redaksi tersebut berdasarkan konsep al-Dakhīl, kemudian menginterprestasikan semua data yang ada untuk menjawab rumusan masalah. Hasil penelitian ini memiliki kesimpulan: terdapat sembilan al-Dahkīl dalam penafsiran surat al-Qaṣaṣ. Kemudian dari sembilan tadi, diperinci menjadi dua bagian. Pertama, al-Dakhīl al-Naql riwayat isrāiliyyāt yang didiamkan, yakni pada kisah Ibu Musa, Jibril menemui ibu Musa, tukang kayu pembuat peti, penyakit kusta putri Fira’un, tongkat Musa, pohon Yahudi, Musa mendengar kalam Allah Musa merasa lemah, dan Musa dituduh berzina. Kedua, al-Dakhīl al-‘Aql yang bertentangan, yakni pada penafsiran cara penduduk surga berbicara dengan Allah sama seperti Musa berbicara dengan Allah. Masuknya al-Dakhīl dalam kitab tafsir al-Iklīl berimplikasi pada nilai tafsir Misbah bin Zain al-Mustafa yakni: membuat masyarakat terlena dengan kisah-kisah fiktif, pembaca akan salah paham mengira riwayat isrāiliyyāt tersebut dari Nabi, Membuka celah kritikus Islam untuk menuduh sebagai agama penuh dongeng, menyebabkan kebingungan masyarakat terhadap makna al-Qur’an yang dipahami dengan salah, dan turunnya kualitas tafsir karena disusupi hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.