STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBELAJARAN FIKIH PADA SISWA TUNANETRA DI MAN 2 KLATEN

Strategi seorang guru Pendidikan Agama Islam, penulis berupaya mengkaji tentang pembelajaran Fikih pada siswa Tunanetra di MAN 2 Klaten. Pentingnya peneliti meneliti strategi guru, karena strategi mengajar sendiri merupakan tindakan nyata dari guru atau praktek guru dalam melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu, yang dinilai bisa lebih efektif dan efisien.Lalubagaimana dengan seseorangyang memiliki keterbatasan penglihatan bukankah pendidikan tidak hanya diperuntukan untuk anak-anak yang normal,lalu bagaimana dengan ABK seperti anak yangmemiliki keterbatasan penglihatanya. Anak yang yang memilikiketerbatasan membutuhkan bantuan orang lain untuk dapat melakukanaktivitas yang diinginkan. Banyak anak-anak yang memiliki keterbatasan khusus masuk kesekolah-sekolah karena sadar akan pendidikan. Mempelajari ilmu agama merupakan hal yang penting dan bermakna luas serta berlaku untuk semua orang, baik normal ataupun memiliki keterbatasan. Penelitianini berjenis penelitian lapangan (field research) yang menggunakan metode kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara struktur dan semi terstruktur serta dokumentasi. Mode analisis data untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian skripsi ini adalah: 1. Strategi Guru PAI dalam menentukan pelaksanaan pembelajaran fikih pada siswa tunanetra yaitu dengan melihat keaktifan siswa dalam megikuti proses pembelajaran. strategi yang diterapkan adalah Strategi pembelajaran langsung, Strategi pembelajaran tidak langsung, strategi pembelajaran melalui pengalaman, strategi pembelajaran interaktif, strategi pembelajaran mandiri. 2.Guru di MAN 2 Klaten berhasil membuat siswasiswa memiliki keterampilan belajar yang efektif yaitu siswa dapat mengelola waktu, siswa dapat mengakses informasi dengan media alternatif, siswa dapat merekam informasi, keaktifan siswa meningkkat. 3. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Fikih pada Siswa Tunanetra di MAN 2 Klaten. Secara esesnsi proses pelaksanaan pembelajaran pada siswa tunanetra, bagi guru tidak mendapatkan kesulitan yang cukup berarti. Dengan adanya sarana preasarana yang disediakan sekolah untuk pendambing pelaksanaan pembelajaran pada guru, agar dapat terlaksananya pembelajaran itu sangat membantu. Faktor penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran pada siswa tunanetra di MAN 2 Klaten yaitu: Tidak adanya guru pembimbing khusus untuk membantu menangani siswa tunanetra. Faktor pendukung: 1) Guru kelas, 2) Guru mata pelajaran, 3) Lingkungan sekolah,4) Kebijakan penilaian, dan 5) Srana Prasarana.