Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Upah Minimum (UM) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Periode 2014–2023). Teori yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan indikator makroekonomi dan kesejahteraan sosial yang menjelaskan hubungan antara upah, kualitas pembangunan manusia, dan kemiskinan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder. Objek penelitian ini adalah Provinsi DIY dengan rentang waktu pengamatan selama 10 tahun. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode dokumentasi dari instansi resmi seperti BPS. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, dengan pengujian hipotesis secara parsial (uji t) untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan SPSS versi 25. Hasil akhir penelitian berdasarkan uji t (parsial) menunjukkan bahwa: (1) UM berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Provinsi DIY periode 2014–2023, dengan nilai sig 0,094 > 0,05. (2) IPM tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan, dengan nilai sig 0,444 > 0,05. Dengan nilai R Square sebesar 0,064, dapat disimpulkan bahwa UM dan IPM hanya menjelaskan 6,4% variasi kemiskinan di Provinsi DIY, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.