Perbincangan isu gender merupakan salah satu isu besar dalam pemikiran Islam kontemporer di samping isu demokrasi, relasi agama, negara dan lain-lain. Isu ini muncul dari keprihatinan yang sangat mendalam atas ketertindasan kaum perempuan dan perlakuan tidak adil terhadap mereka hampir di seluruh ruang kehidupan mereka. Kehidupan manusia dalam setiap periode sejarah, masing-masing memiliki perkembangan pemikiran dan filosofi hidup yang berbeda-beda secara turun-temurun, termasuk bagaimana membangun konsep hubungan antar sesama. Lies Marcoes seorang penggiat gender dan feminis dalam bukunya buku yang berjudul “Merebut Tafsir” yang mempunyai prinsip menerut narasa makna untuk membangun pengetahuan dari pengalaman empirik dan perasaan perempuan guna menciptakan keadilan. Peneliti menggunakan metode penelitian perpustakaan (library research). Yaitu metode penelitian yang dilakukan berdasarkan data-data yang berbasis keperpustakaan yang berasal dari sumber tulisan seperi jurnal, artikel, buku, majalah, surat kabar dan sumber tulisan lainnya yang relevan. Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis nilainilai kesetaraan gender dalam buku Merebut Tafsir karya Lies Marcoes. Hasil penelitian ini menunjuan ada 5 subbab dalma buku merebut tafsir karya Lies Marcoes yang sangat menunjukkan kesetaraan gender dalam lingkungan masyarakat. Nilai-nilai tersebut adalah idah, qowwam, Perempuan dan kritik atas konsep kerja, Kesenjangan gender di perguruan tinggi, Refleksi keterwakilan perempuan.