Latar belakang penelitian ini didasari oleh pentingnya pemahaman yang komprehensif mengenai konsep ketenangan hati (ṭuma’nīnah) sebagai bagian dari pembinaan spiritual dan moral umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Muhammad Ali ash-Shabuni terhadap ayat-ayat tentang ketenangan hati dalam Al-Qur’an sebagaimana termuat dalam Tafsir Shafwah at-Tafasir. Kerangka teori yang digunakan mengacu pada kajian tafsir tematik (tafsīr maudhū‘ī), teori psikologi Islam, dan konsep ketenangan hati menurut Al-Qur’an. Penelitian ini memfokuskan pada identifikasi ayat-ayat yang memuat tema ketenangan hati, analisis bahasa dan konteks, serta penafsiran mendalam berdasarkan pendekatan yang digunakan oleh Muhammad Ali ash-Shabuni. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Data primer bersumber dari Tafsir Shafwah at-Tafasir, sedangkan data sekunder berasal dari literatur tafsir lain, buku-buku psikologi Islam, dan jurnal terkait. Teknik analisis data mengadopsi metode deskriptif-analitis, dengan langkah-langkah meliputi pengumpulan ayat-ayat relevan, analisis linguistik, telaah penafsiran, dan sintesis makna berdasarkan konteks historis dan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ash-Shabuni memaknai ketenangan hati sebagai kondisi batin yang mantap, bersumber dari keimanan yang kokoh, pengenalan terhadap kebesaran Allah, dan pengamalan ajaran-Nya secara konsisten. Ia menegaskan bahwa ketenangan hati bukan sekadar keadaan psikologis bebas dari kegelisahan, melainkan posisi spiritual yang terjaga meskipun seseorang menghadapi tekanan atau keterpaksaan lahiriah. Penafsiran ash-Shabuni konsisten menempatkan ṭuma’nīnah sebagai buah dari dzikir, tawakal, dan kesabaran, serta sebagai indikator kualitas iman seseorang. Temuan ini diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kajian tafsir tematik, memperkaya pemahaman tentang konsep ketenangan hati dalam Islam, dan menjadi rujukan praktis dalam pembinaan spiritual masyarakat.