Widasari, Indah Lutfia (2025) MAKNA GHULUW DALAM AL-QUR’AN (Studi Komparatif Tafsir Al-Maraghi dan Al-Azhar). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of COVER_DAFTAR ISI] Text (COVER_DAFTAR ISI)
18201531_COVER_DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (945kB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
18201531_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (274kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
18201531_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (166kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
18201531_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (182kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
18201531_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (305kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
18201531_BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (136kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
18201531_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (141kB)

Abstract

Maraknya terjadi penyimpangan agama di era modern ini, ditambah dengan adanya media sosial yang semakin memperparah penyimpangan agama yang terjadi, maka penting untuk mengetahui lebih mendalam makna ghuluw dalam Al-Qur’an dengan membandingkan penafsiran antara dua mufassir kontemporer yang berbeda zaman yaitu Ahmad Musthafa AlMaraghi (Mesir era kolonial) dalam tafsir Al-Maraghi dan Buya Hamka (Indonesia era pasca kolonial) dalam tafsir Al-Azhar. Kedua mufassir tersebut memiliki pendekatan yang berbeda dalam menafsirkan makna ghuluw dan dengan membandingkan keduanya bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana masing-masing mufassir memberikan kontribusi terhadap pemahaman mengenai makna ghuluw dalam Al-Qur’an yang lebih mendalam, sehingga dapat menghindari hal yang dilarang oleh Allah dan tidak menyimpang dari jalan yang lurus. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan (library research), menggunakan teori dan cara berpikir analisis-deskriptif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berkaitan dengan kajian penelitian, seperti buku, skripsi, maupun jurnal. Adapun pendekatan yang digunakan adalah metode komparatif (muqaran). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Tafsir Al-Maraghi dan Tafsir Al Azhar sama-sama menafsirkan kata ghuluw dengan arti berlebihlebihan dalam beragama yang mana sikap berlebih-lebihan dalam beragama adalah sikap yang dilarang Allah, dan dalam surah An-Nisa ayat 171 Allah memberikan teguran kepada kaum Nasrani yang telah berlebih-lebihan dalam memuliakan Nabi Isa dan bahkan menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan Yesus. Dan juga kedua tafsir tersebut sama-sama menggunakan metode tahlili yaitu menafsirkan secara runtut sesuai urutan mushaf AlQur’an. Adapun perbedaan antara kedua tafsir tersebut dalam menafsirkan makna ghuluw yaitu pada tafsir Al-Maraghi selain menggunakan referensi dari ayat lain dan hadis Nabi, Musthafa Al-Maraghi juga banyak menggunakan referensi dari buku-buku ilmiah, sedangkan tafsir Al-Azhar selain menggunakan referensi dari ayat lain dan hadis Nabi, Buya Hamka menggunakan observasi sosial dengan contoh-contoh yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Dalam konteks sosial, al-Maraghi dalam tafsirnya menjelaskan konteks Ahlul Kitab secara umum, akan tetapi kurang mengaitkannya dengan kondisi sosial masyarakat modern, sedangkan Buya Hamka mengaitkan penafsiran ghuluw dengan kondisi sosial masyarakat Indonesia.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Makna Ghuluw, Al-Maraghi, Al-Azhar
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta
Date Deposited: 03 Sep 2025 09:45
Last Modified: 03 Sep 2025 09:45
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/1228

Actions (login required)

View Item
View Item