DETERMINAN ETIKA BISNIS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN (Studi Kasus Penjual Pakaian di Pasar Tradisional Karangkobar Banjarnegara)

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menjadikan persaingan bisnis menjadi semakin tinggi. Dengan adanya persaingan yang tinggi maka pelaku bisnis dapat menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh keuntungan dengan mengabaikan etika-etika yang berlaku di agama maupun di masyarakat. Perilakuperilaku menyimpang masih banyak dijumpai di pasar tradisional seperti mengurangi jumlah takaran dan timbangan, pengoplosan yang berkualitas bagus dan kualitas buruk, dan tidak murah hati atau tidak ramah dalam melayani pembeli dengan menampilkan raut wajah yang kurang bersahabat. Dari hal tersebut peneliti ingin mengetahui lebih dalam terkait variabel-variabel Etika Bisnis Islam yang meliputi keadilan, kejujuran dan pelayanan yang baik (murah hati) apakah berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pendapatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif yang termasuk penelitian asosiatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Hasil yang diperoleh adalah variabel keadilan secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai signifikansi yang bernilai <0,001 yang mana < 0,05 dan hasil uji t dengan t hitung > t tabel (4,914>1,984), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Variabel kejujuran secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai signifikansi yang bernilai <0,001 yang mana < 0,05 dan hasil uji t dengan t hitung > t tabel (3,968>1,984). maka H0 ditolak dan H1 diterima. Variabel kejujuran secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai signifikansi yang bernilai 0,004 yang mana < 0,05 dan hasil uji t dengan t hitung > t tabel (2,933>1,984). maka H0 ditolak dan H1 diterima. Variabel keadilan, kejujuran, dan perilaku yang baik secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan. Hal ini di buktikan dengan adanya hasil uji F yang diperoleh F hitung (178,564) yang lebih besar dari F tabel (0,270) dan nilai probabilitas (sig.) sebesar 0,001 yang lebih kecil dari taraf signifikansi ( a 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.