IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIZ AL-QUR’AN DALAM MEMBENTUK KARAKTER PROFETIK PADA PESERTA DIDIK DI SD MA’ARIF NURUL JANNAH TEMON KULONPROGRO

Spekulasi pendidikan sekuler yang selalu menekankan pada persoalan material hingga melupakan persoalan spiritual, membuktikan bahwa pembentukan karakter pada peserta didik saat ini tidak berjalan dengan semestinya. Canggihnya teknologi serta masuknya globalisasi mengakibatkan generasa ini kian mengalami degradasi karakter. Al-Qur’an sebagai pedoman pendidikan yang menyeluruh terhadap aspek kehidupan, khususnya kepribadian manusia. Konsep pendidikan dalam Al-Qur’an seakan semua telah tergambar pada diri Nabi Muhammad SAW (karakter profetik). Permasalahan tersebut melatarbelakangi keharusan peneliti untuk melakukan kajian lebih dalam mengenai karakter yang terbentuk dalam program tahfiz pada peserta didik di SD Ma’arif Nurul Jannah Temon Kulonprogro. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui implementasi program tahfiz AlQur’an dalam membentuk karakter profetik pada peserta didik, 2) Mengetahui karakter profetik yang terbentuk dari hasil implementasi program tersebut, 3) Mengetahui faktor penghambat serta pendukung program tersebut. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan dan metode deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang dipakai yaitu model interaktif milik Miles dan Huberman dengan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data dan member check. Hasil dalam penelitian ini yakni meliputi: 1) Implementasi program tahfiz Al-Qur’an dalam membentuk karakter profetik pada peserta didik di SD Ma’arif Nurul Jannah Temon Kulonprogro dilakukan melalui tahap perencanaa, pelakasanaan, evaluasi dan tindak lanjut, 2) Implementasi program tahfiz Al-Qur’an di SD Ma’arif Nurul Jannah Temon Kulonprogo membentuk karakter profetik dalam diri peserta didik yang diperoleh melalui keteladanan, pengembangan potensi, dan sikap toleransi. Dalam proses pembentukan tersebut menghasilkan 4 karakter profetik, yakni sifat shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah (cerdas). 3) Faktor penghambat adanya program tersebut antara lain karena usia, perbedaan tingkat kemampuan peserta didik dalam menghafal, orang tua kurang mampu membimbing, dan rasa malas, serta faktor yang mendukung meliputi kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an, tingkat kecerdasan, ketekunan dan ketelitian peserta didik, lingkungan kelas dan keluarga, waktu pelaksanaan serta motivasi.