IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENGHAFAL AL QUR’AN PADA SANTRI TUNARUNGU DI PONDOK PESANTREN DARUL ASHOM CONDONGCATUR DEPOK SLEMAN

Penelitian ini berangkat dari kegelisahan akadamik peneliti berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) menunjukkan sebanyak 14,2% penduduk Indonesia atau 30,38 juta jiwa merupakan penyandang disabilitas. Namun hanya 56% anak penyandang disabilitas yang lulus Sekolah Dasar, yang artinya 3 dari 10 anak disabilitas tidak mendapat pendidikan. Dari data tersebut berarti tidak semua anak tunarungu di Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak. Pondok Pesantren Darul Ashom merupakan pondok pesantren khusus untuk tunarungu dengan program unggulan menghafal Al-Qur’an menggunakan metode bahasa isyarat. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran menghafal Al-Qur’an pada santri tunarungu di Pondok Pesantren Darul Ashom Condongcatur Depok Sleman. 2) Mengetahui dan mendeskripsikan hasil pembelajaran menghafal Al-Qur’an pada santri tunarungu di Pondok Pesantren Darul Ashom Condongcatur Depok Sleman. 3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran menghafal Al-Qur’an pada santri tunarungu di Pondok Pesantren Darul Ashom Condongcatur Depok Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan metode Penelitian Kualitatif Deskriptif, dan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teori Seidel melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Mencatat, 2) Megumpulkan, 3) Mensintesikan, 4) Berpikir menemukan pola. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa: 1) proses pembelajaran menghafal Al-Qur’an pada santri tunarungu di Pondok Pesantren Darul Ashom Condongcatur Depok Sleman menerapkan metode menghafal Al-Qur’an dengan bahasa isyarat (gerakan tangan), strategi yang diterapkan diantaranya strategi rewards, menggunakan satu mushaf, dan pengulangan ganda; 2) Hasil pembelajaran menghafal Al-Qur’an dari 29 santri tunarungu sebanyak 22 santri telah menunjukkan pencapaian hafalan Al-Qur’an, yang terdiri dari 9 santri tunarungu telah menghafal ≥ 1 juz Al-Qur’an dan 13 santri tunarungu telah menghafal ≤ 1 juz Al-Qur’an; 3) faktor pendukung dari pelaksanaan pembelajaran menghafal Al-Qur’an pada santri tunarungu di Pondok Darul Ashom Condongcatur Depok Sleman yaitu adanya dukungan dari berbagai pihak, semangat menghafal santri tunarungu, dan lingkungan pondok. Adapun faktor penghambat yaitu terletak mengelola emosi santri tunarungu yang kurang stabil, kemampuan santri tunarungu yang berbeda-beda, jumlah pengajar yang sedikit, komunikasi dengan santri tunarungu, dan membutuhkan waktu yang lebih banyak dalam mendampingi santri tunarungu belajar