Adapun tujuan penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui kisah Nabi Yusuf AS dari sumber utama islam (Alquran). 2. mengeksplorasi tentang kisah Nabi Yusuf AS dengan penafsiran simbolisme dalam surah Yusuf berdasarkan analisis hermeneutika Paul Ricoeur untuk menyingkap makna yang terkandung dalam Alquran dan mencari dinamika serta kekuatan teks darinya. 3. Membuktikan bahwa analisis kisah Nabi Yusuf AS dalam Alquran dengan pendekatan hermeneutika Paul Ricoeur memberikan nilai pembaruan terhadap metodologi penafsiran Alquran. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menekankan penggunaan teori dari cara berpikir analisis-deskriptif. Adapun sumber data primernya adalah Alquran Surah Yusuf. sedangkan sumber data sekundernya adalah kitab-kitab tafsir dan karya-karya lain yang berhubungan dengan penafsiran surah Yusuf. Analisis data pada penelitian ini dengan mengaplikasikan teori hermeneutika Paul Ricoeur ke dalam surah Yusuf. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menganalisis simbolisme dalam surat Yusuf ini dengan menggunakan tiga tahapan, yaitu tahap semantik, tahap reflektif, dan tahap eksistensial. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, kisah Nabi Yusuf AS terangkum lengkap dalam Alquran surah Yusuf ayat 1-111, patut surah ini disebut yang paling unik karena menguraikan suatu kisah menyangkut satu pribadi secara sempurna. Kedua, interpretasi tokoh dalam kisah Nabi Yusuf AS mengungkapkan hal-hal yang simbolis meliputi: (a) tokoh Yusuf menunjukkan simbol dari kebaikan, kesalehan, kebijaksanaan, kecerdasan dan ketampanan. (b) tokoh istri al-‘Aziz menunjukkan simbol perempuan tidak baik. Dalam perspektif reflektif menunjukkan sikap alamiah manusia yang menyukai lawan jenis apalagi secara fisik menarik lagi baik perangainya. Makna dari hermeneutika kecurigaan Ricoeur bahwa Yusuf merupakan simbol kebaikan yang tetap saja mendapat gangguan dari istri al-‘Aziz sebagai simbol kejahatan. Hal itu berarti kebaikan dan keburukan akan selalu bergandengan. Hubungan keduanya saling tarik menarik bukan saling menghilangkan. Hanya saja hubungan tersebut akan ada yang lebih mendominasi. Eksistensi dari peristiwa tersebut disimbolkan dengan persaksian atas koyaknya gamis Yusuf karena ditarik oleh istri al-‘Aziz sehingga menunjukkan wanita itu yang bersalah. Ketiga, pemaknaan simbol yang terkandung dalam ayat-ayat kisah Nabi Yusuf menggunakan pendekatan hermeneutika Paul Ricoeur, menjadi bukti bahwa Alquran tidak terjebak pada diskusi tentang makna literal, namun mampu menekankan pencarian makna filosofis dan refleksi etis bagi manusia. Sehingga penelitian ini memiliki implikasi terhadap metodologi studi ilmu penafsiran Alquran