Ide penelitian ini, diangkat dari ketertarikan peneliti tentang kebijakan yang di keluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) yang merespon tentang penyebaran virus Covid-19 di Indonesia dengan menginstruksikan untuk belajar di rumah masing-masing atau melalui pembelajaran Online. Salah satu penerima kebijakan ini adalah SDN I Dompyongan, merupakan sebuah SD tertua yang berada di daerah pedesaan tepatnya di desa Dompyongan dengan Peminat terbanyak. Kebijakan pembelajaran online belum pernah diterapkan dan belum pernah di berikan pelatihan sebelumya, sehingga memerlukan adanya adaptasi yang tidak terlepas dari berbagai problematika yang dirasakan oleh para guru. Problematika adalah terjadinya kesenjangan antara kenyataan yang ada dengan suatu yang diharapkan dengan baik, untuk mencapai hasil yang maksimal. Berangkat dari permasalahan yang ada maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui apa saja yang menjadi problematika dalam melaksanakan pembelajaran online pada masa Covid-19 di SDN I Dompyongan Klaten, (2) Mengetahui upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi problematika guru dalam melaksanakan pembelajaran online di SDN I Dompyongan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (fielad research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan secara gamblang tentang gejala sosial di SDN I Dompyongan dengan mendeskripsikan tentang variabel yang diteliti. Dengan metode pengumpulan data yakni observasi dan wawancara. Berdasarkan analisis data secara sistematis yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh kesimpulan bahwa: Problematika guru di SDN I Dompyongan adalah (1) Psikis guru yang hanya dianggap sebagai debt Collector (Penagih Tugas) saja (2) Psikis Siswa terganggu karena mendapat tekanan dari orang tua yang menjadi guru darurat di rumah sehingga anak-anak mengakui bahwa rumah terasa begitu mencekam sejak adanya wabah virus covid-19 ini, di tambah para guru tetap memberikan tugas dengan porsi seperti biasanya. (3) susahnya jaringan internet di pedesaan. Dan berikut beberapa upaya yang di lakukan oleh para guru adalah (1) menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan wali murid (2) memberi kelonggaran dalam mengumpulkan tugas harian (3) memfasilitasi pengambilan tugas di sekolah ketika tidak ada PSBB/PPKM.