PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENDERITA KANKER DI YAYASAN KASIH ANAK KANKER INDONESIA (YKAKI) YOGYAKARTA

Ide penelitian ini berawal dari pengetahuan peneliti tentang yayasan yang aktif membantu Anak penderita kanker untuk mendapatkan hak belajar. Tidak mudah bagi guru untuk mengajar anak penderita kanker karena kondisi mereka yang terkadang tiba-tiba capek dan lesu akibat pengaruh obat ataupun kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran, dampak serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada anak penderita kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data nya mengunakan model Silalahi Ulber melalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia Yogyakarta terdiri dari a) Aqidah meliputi mengamati bumi, iman kepada hari akhir dan mempelajari nama-nama Allah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, b) Ibadah meliputi menghafal bacaan sholat dan melakukan ibadah puasa di bulan Ramadhan. c) Akhlak meliputi indahnya saling menghormati dengan memahami kandungan makna QS Al-Kafirun yang berkaitan dengan toleransi, kasih sayang hidup rukun serta hormat dan patuh kepada orang tua. Metode pembelajaran nya menggunakan ceramah, interaktif, drama, dan menjodohkan. 2) Dampak dari pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi anak yaitu a) Pada aspek aqidah, siswa mampu mengenal kalimat thayyibah, mengenal Asmaul Husna dan menyebutkan contohnya, siswa mampu memberikan contoh Iman Kepada Allah, serta siswa mampu menyebutkan rukun Iman. b) Pada aspek ibadah, siswa mampu melaksanakan shalat lima waktu, siswa mampu membaca Al-Qur‟an dan siswa mampu melaksanakan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan. c) Pada aspek akhlak, Siswa mampu bersikap baik terhadap orang tua dan guru, siswa mampu berinteraksi dengan baik kepada sesama, serta siswa menghargai teman lawan jenis dan beda agama. 3) Faktor pendukung internal meliputi motivasi diri, rasa penasaran dan kebutuhan akan ilmu. Sedangkan faktor eksternal adalah motivasi orang tua, motivasi guru, motivasi lingkungan sosial dan fasilitas jaringan internet. Faktor penghambat adalah efek kemoterapi atau obat dan sekolah asal.