Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya pendidikan keluarga sakinah yang harus diterapkan dalam setiap keluarga. Penerapan pendidikan ini sangat penting karena kondisi rumah tangga pada zaman ini masih banyak yang jauh dari kata harmonis. Data statistik menunjukkan, angka perceraian di Indonesia sudah mengalami kenaikan yang menonjol sampai 15% dari 447.743 naik menjadi 516.334. Banyaknya kasus perceraian yang semakin meningkat tentu akan berdampak buruk bagi perkembangan keturunannya sebagai penerus generasi selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa dan mencari konsep pendidikan keluarga sakinah yang terdapat dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa, sekaligus relevansinya konsep pendidikan keluarga sakinah pada novel 172 Days karya Nadzira Shafa dengan pendidikan keluarga pada era masyarakat digital saat ini. Teori penelitian ini mengunakan teori dari Adib Machrus. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan atau library research. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode dokumentasi, analisis data yang digunakan adalah analisis isi atau content analysis. Menggunakan pendekatan pragmatis, yang mana memberikan kebebasan terhadap peran pembaca dalam memahami suatu karya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa konsep pendidikan pendidikan keluarga sakinah yang terkandung dalam novel 172 Days karya Nadzira Shafa, khususnya dalam delapan uraian yang peneliti ambil. Konsep tersebut tercermin dalam beberapa, di antaranya: fondasi keimanan yang kuat, menjalankan misi ibadah, mematuhi ajaran agama, saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan, saling menyayangi dan mencintai, musyawarah untuk menyelesaikan masalah, membagi peran secara berkeadilan, saling memberi yang terbaik untuk pasangan. Relevansi konsep pendidikan keluarga sakinah pada novel 172 Days karya Nadzira Shafa dengan pendidikan keluarga pada era masyarakat digital saat ini di antaranya: saling menjaga komunikasi dan musyawarah menyelesaikan masalah