Pendidikan sebagai subuah kehidupan memerlukan kegiatan pembelajaran sebagai proses perwujudannya. Annur Center Dusun Penikel menerapkan strategi pembelajaran santri dengan basis education-culture-research guna mewujudkan perannya dalam Sistem Pendidikan Nasional. Basis education-culture-research dimaksudkan sebagai sebuah konsep pendidikan yang populis, dinamis, menjaga kebiasaan-kebiasaan yang baik, serta berinovasi guna menciptakan suasana yang lebih baik lagi dengan mencari solusi/jawaban terhadap apapun yang terjadi di masyarakat terutama terkait masalah keagamaan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1) Menjelaskan strategi pembelajaran santri berbasis education-culture-research di Annur Center Dusun Penikel Desa Doplang Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap 2) Mengetahui hasil yang dicapai dalam pelaksanaan strategi pembelajaran dengan basis tersebut, 3) Mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan strategi dalam basis tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi terkait aktivitas belajar di Annur Center Dusun Penikel. Metode analisis data menggunakan langkah-langkah pengembangan dari Seiddel. Untuk uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Penelitian dalam skripsi ini mempunyai hasil, yaitu: Strategi adalah cara yang digunakan dalam memandu jalannya peoses pembelajaran. 1) Strategi pembelajaran yang digunakan meliputi stretegi pembelejaran langsung (direct), tidak langsung (indirect), interaktif, empirik (experiential), dan mandiri. 2) Hasil penerapannya ialah santri mampu memahami materi yang diberikan, ingatan santri terasah, santri terlatih dan mandiri, santri rajin dalam beribadah, terbentuknya mental berani dan cakap berbicara di depan umum, dan terbentuknya akhlak terpuji. 3) Faktor pendukung keteladanan dari pihak penyelenggara Annur Center dalam menciptakan suasana belajar yang baik agar menjadi lebih baik lagi, rasa ingin tahu yang tinggi dari santri, pejabat daerah yang mendukung baik dari segi moril maupun materil, dan simbiosis mutualisme yang dilakukan oleh wali santri. Faktor penghambatnya ialah kesibukan di luar kegiatan di Annur Center Dusun Penikel yang dimiliki oleh pihak penyelenggara, santri yang masih kurang berani dalam eksekusi tugas pembentukan karakter, pejabat daerah yang tetap harus mengindahkan instruksi agar kegiatan belajar dibatasi saat pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berlangsung, dan kepanikan wali santri saat pandemi yang belum usai.