PEMBELAJARAN DARING MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP N 2 GALUR TAHUN PELAJARAN 2021

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa di saat mewabahnya pandemi covid-19 pembelajaran dilakukan secara daring atau online. Hal ini mengharuskan Guru Pendidikan Agama Islam untuk lebih terampil dalam memberikan pembelajaran kepada murid secara daring dengan tujuan agar pembelajaran bisa tercapai dengan baik. Adapun penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui bagaimana pembelajaran daring di SMP N 2 Galur. (2) Hasil pembelajaran daring: bahwa pembelajaran daring dengan pendekatan dan strategi yang dilakukan terbukti efektif, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya persentase nilai ketuntasan belajar. (3) Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung dalam melaksanakan pembelajaran daring di SMP N 2 Galur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengambil latar di Sekolah SMP N 2 Galur yang diampu oleh guru Darmini S.Ag. Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Teori Lexy J Moleong Triangulasi Sumber. Sedangkan analisa data menggunakan deskriptif kualitatif melalui tahap-tahap berikut : 1) Menelaah data 2) Reduksi data 3) Kesimpulan.. Kemudian keabsahan data menggunakan teknik kecukupan referensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pembelajaran daring yang dilakukan guru PAI di SMP N 2 Galur yaitu: a) Pembelajaran daring PAI dengan multimedia. b) Pembelajaran daring PAI yang menekankan moto friendly. c) Pembelajaran daring PAI dengan diskusi dan penugasan berbasis online. d) Pembelajaran daring PAI berbasis proyek. e) Pembelajaran daring PAI berbasis evaluasi pada kegiatan. 2) Hasil dari penerapan pembelajaran daring dengan pendekatan dan strategi yang dilakukan di SMP N 2 Galur terbukti efektif, hal ini bisa dilihat dari meningkatnya persentase nilai ketuntasan belajar. 3) Faktor penghambat yang dihadapi guru PAI dalam melaksanakan pembelajaran daring di SMP N 2 Galur adalah: a) Kekurangpahaman siswa dalam penggunaan teknologi. b) Kesalahan mindset beberapa orang tua siswa yang menolak pembelajaran daring. c) Kesulitan orang tua dalam membantu anak dalam mengerjakan tugas dan gangguan sinyal internet. d) Sulitnya memantau perkembangan siswa secara kesuluruhan (evaluasi). Sedangkan faktor pendukungnya yaitu: a) Sekolah memfasilitasi wifi untuk guru guna menunjang proses pembelajaran daring. b) Bantuan kuota gratis kepada siswa dari sekolah itu sendiri, BOS, dan dari kemendikbud.