Zulfa, Atina Mardlatillah (2021) Ideal Moral dan Kontekstualisasi Ayat-Ayat Tabarruj Menurut Teori Double Movement Fazlur Rahman. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
16201129_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
16201129_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (494kB)
16201129_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (475kB)
16201129_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (513kB)
16201129_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (207kB)
Abstract
Penelitian ini berawal dari munculnya perhatian peneliti terhadap fenomena unggahan foto atau video perempuan beriman di media sosial. Kemudian hal tersebut mengantarkan peneliti kepada QS. al-Aḥzāb ayat 33 tentang larangan tabarruj. Tabarruj menurut istilah adalah seorang perempuan yang menampakkan “perhiasannya” kepada laki-laki yang tidak halal baginya. Menurut situasi dan kondisi saat diturunkannya QS. al-Aḥzāb ayat 33, larangan tabarruj ini terkait dengan larangan keluar rumah oleh istri-itri Nabi SAW pada khususnya, dan untuk para perempuan beriman pada umumnya. Adapun penggunaan media sosial dalam berbagai kegiatan dapat dikategorikan sebagai perubahan sosial, karena hal itu mampu memunculkan gejala-gejala perubahan struktur sosial pada masyarakat, mengubah cara lama dengan efisiensi ruang dan waktu, begitu juga dengan perbuatan tabarruj. Oleh karena itu, munculnya fenomena tabarruj di media sosial masa kini, alangkah menariknya jika kemudian dianalisis dengan teori yang ditawarkan oleh Fazlur Rahman yakni double movement. Dengan teori double movement, Fazlur Rahman menawarkan solusi pembaruan hukum Islam atas masalah-masalah kontemporer secara kontekstual tanpa meninggalkan sumber hukum utama yakni al-Quran dan Hadis. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan tipe penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi. Metode pengolahan dan analisis data dengan teori double movement dari Fazlur Rahman. Langkahnya yaitu dari masa kini ke masa al-Quran dan kembali lagi ke masa kini. Pendekatan yang digunakan sosio-historis untuk memahami kondisi sosial dan latar belakang peristiwa saat diturunkannya ayat alQuran tetnatng tabarruj. Hasil penelitian ini adalah penghormatan terhadap perempuan dapat dilakukan dengan cara yang sebagaimana mestinya. Artinya, di dalamnya tidak terdapat unsur-unsur diskriminasi. Oleh karena itu, hal-hal yang terkait dengan perilaku tabarruj seperti berhias diri dan keluar rumah dapat dilakukan seorang perempuan selama hal itu masih dalam hal-hal yang diperbolehkan dalam agama dan kehormatannya sebagai seorang perempuan beriman dapat dilindungi. Sesuai dengan situasi yang dihadapi saat ini, menurut hemat peneliti, untuk dapat mewujudkan kemaslahatan umum dalam hal ini yakni kesetaraan gender dan kebebasan berekspresi, seorang perempuan juga memiliki hak untuk berpartisipasi di media sosial. Sebagaimana sesuai dengan fungsinya bahwa, media sosial memungkinkan pemakainya berkesempatan untuk berinteraksi dan berpatisipasi yang tidak terbatas ruang dan waktu. Maka ketentuan-ketentuan perempuan terkait tabarruj di media sosial adalah sama dengan ketentuan perempuan dalam sektor publik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tabarruj, Media Sosial, Teori Double Movement |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta |
Date Deposited: | 29 May 2024 06:29 |
Last Modified: | 29 May 2024 06:29 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/204 |