STRATEGI PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEMANDIRIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN ALMUSHAF KALISOKA DUKUHWARU TEGAL

Zaman sekarang penting bagi santri memiliki karakter kemandirian. Untuk mencapai kemandirian tersebut diperlukan strategi yaitu dengan adanya proses belajar yang berkesinambungan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh santri, sehingga dengan kemandirian yang dimilikinya, ia bisa menjalani kehidupan tanpa ketergantungan dengan diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut yang menjadi dasar peneliti unuk melakukan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian dari skripsi ini menunjukkan: 1) Strategi yang digunakan Pondok Pesantren Al-Mushaf dalam membentu karakter kemandirian santri menggunakan berbagai strategi. Strategi ini bisa dibilang yang paling efektif. Adapun strategi-strategi yang digunakan di pondok pesantren Al-Mushaf yaitu: a) strategi langsung b) strategi tidak langsung c) strategi interaktif d) strategi eksperimen e) strategi mandiri 2) Karakter kemandirian santri di Pondok Pesantren Al-Mushaf dapat dilihat dari ciri-ciri kemandirian yang dimiliki oleh para santri. Ciri-ciri kemandirian yang dimiliki santri Pondok Pesantren AlMushaf yaitu dapat bertanggung jawab dengan segala yang dilakukannya, independen yaitu santri tidak bergantung pada orang lain, otonomi yakni satnri diberi kebebasan dalam memutuskan sesuatu, dan ketrampilan memecahkan masalah yaitu santri dapat menyelesaikan segala masalahnya dengan baik. 3) faktor pendukung dan penghambat dalam membentuk kemandirin santri itu ada 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor pendukung di Pondok Pesantren Al-Mushaf itu dorongan dari pengasuh dan dorongan dari pengurus. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu dari diri sendiri, orang tua, lingkungan dan sistem pendidikan pesantren.