Strategi merupakan sebuah kerangka dalam bentuk perencanaan guna mecapai suatu tujuan sasaran tertentu. Dalam rangka memperluas segmentasi pembiayaan modal kerja, di harapkan pihak bank menggunakan strategi yang tepat agar dapat meningkatkan kualitas usaha secara produktif dan halal. Pembiayaan moal kerja identik dengan akad musyarakah/mudharabah. Namun faktanya, kedua akad tersebut belum di aplikasikan oleh PT. BSI KCP Bantul Melikan Lor di karenakan tingginya risiko, dan lebih mengembangkan sistem dengan akad murabahah yang 70% mengalami peningkatan perkembangan yang cukup baik setiap tahunnya. Adanya kebijakan marger dari 2 legasi bank cabang syariah yang berada di Bantul yakni PT.BSI KCP Sudirman 1 dan PT. BSI KCP Bantul Sudirman 2, yang di gabung menjadi satu di PT.BSI KCP Bantul Melikan Lor sehingga menyebabkan adanya peralihan nasabah, meningkatnya jam oprasional, dan perubahan sistem strategi yang digunanakan dalam memasarkan produk-produk yang ada di perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan di PT BSI KCP Bantul Melikan Lor serta hambatan-hambatan yang dihadapi dalam memasarkan pembiayaan modal kerja akad murabahah. Penelitian ini menggunakan data kualitatif dengan metode jenis pendekatan lapangan (field research). Subjek utama penelitian adalah para pegawai Devisi Mikro yang melakukan pemasaran pembiayaan modal kerja akad murabahah di PT. BSI KCP Bantul Melikan Lor, dengan teknik pengumpulan data menggunakan Observasi, Interview/wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan reduksi, triangggulasi kemudian ditarik kesimpulan. Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat beberapa langkah strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. BSI KCP BAntul dalam memasarkan pembiayaan modal kerja akad murabahah, yakni melalui : Segmentasi, Targeting, Positioning dan marketing Mix. Adapun kendala internal yang di hadapi PT. BSI KCP Bantul Melikan Lor dalam memasarkan pembiayaan modal kerja akad murabahah yakni adanya gabungan dari 2 legasi kantor cabang menjadi satu di PT. BSI KCP Bantul Melikan Lor serta belum adanya prioritas SDM yang di fokuskan untuk sektor pembiayaan modal kerja akad murabahah. Sedangkan kendala dari faktor eksternal yakni keterbatasan sistem produk dari keputusan PERMENKO terbaru Nomor 1 Tahun 2023 serta ketidak jelasan nasabah yang datang ke kantor PT. BSI KCP Bantul Melikan Lor