PENAFSIRANKH.SHALEHDARATTENTANG MAKNAIBADAH (ABADAYA’BUDU) DALAM QS.AL-BAQARAH

Kata ibadah sering kali didengar oleh umat manusia, akan tetapi sedikit sekali yang bisa menemukan intisari dari makna ibadah tersebut. Makna isyari yang dikemukakan KH. Shaleh Darat pada pemaknaan ibadah dalam surah alBaqarah memberikan makna yang berbeda-beda pada setiap konteks yang ada dalamkitabtafsirnya. Penelitian ini akan membahas makna ibadah dalam penafsiran KH. Shaleh Darat dengan menggunakan metode penelitian Nourman Fairclough. Metode yang digunakan fairclough memiliki 3 fokus pembahasan, yaitu: Teks, socialpracticedanDiscoursepractice. Setelah melakukan kajian, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut, Pertama, dalam penafsiran KH. Shaleh Darat kata ibadah memiliki 5 konsep, yaitu: ibadah sebagai mengesakan Allah, ibadah dilihat dari status seorang hamba, ibadah sebagai keihklasan, ibadah sebagai berserah diri dan kelima, ibadah sebagai syukur. kedua, karakter penafsiran KH. Shaleh Darat dipengaruhi oleh 3 kitab tafsir yaitu Lubab al-Tawil, Tafsir al-Kabir, Tafsir Jalalain, dan Tafsir Imam al-Ghazali. Selain itu ada 3 peranan lain yang mempengaruhi tafsir ini, yaitu: pertama, keadaan sosial masyarakat pada saat itu, kedua, karena adanya relasi yang terjalin antara RA. Kartini dan KH. Shaleh Darat dan ketiga, identitas yang menjelaskan KH. Shaleh Darat sebagai ulama yang harus menyampaikan dan memberi pemahaman al-Quran kepadaumatIslamdengancarayangmudahuntukmerekapahami.