PENAFSIRAN KATA AL - MA’(AIR) DALAM AL-QUR’AN : PENDEKATAN TAFSIR MAQASIDI ABDUL MUSTAQIM

Air merupakan suatu benda ciptaan Allah yang sangat dibutuhkan seluruh makhluk hidup di muka bumi ini. Penciptaan air tidak lepas dari penciptaan langit dan bumi, karena air terbentuk dari atom-atom yaitu Hidrogen dan oksigen. Di antara manfaat air yang paling penting adalah menjaga kesehatan tubuh manusia, hewan, serta tumbuhan. Selain itu air juga menjadi penunjang ibadah bagi manusia, yaitu untuk bersuci. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan pada teori dari cara berpikir deskriptif-analisis, yaitu dengan memberikan sebuah gambaran terhadap objek yang akan diteliti menggunakan data yang telah terkumpul kemudian akan dianalisis dan diambil kesimpulannya. Untuk menunjang penelitian ini maka penulis mengumpulkan berbagai sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Adapun sumber primer adalah al-Qur’an. Sedangkan sumber sekunder berupa kitab al - T a f s i>r a l - M a q a>s}i d i> a l - Q a d}a>y a> a l Mu’a>s}irah fi Da}u’i al - Qur’an wa al - Sunnah al - Nabawiyah yang merupakan karya Abdul Mustaqim, buku-buku, jurnal, skripsi, dan berbagai artikel lainnya. Kemudian analisis data pada penelitian ini adalah penulis akan menafsirkan ayat dengan pendekatan teori tafsi>r maqa>s}idi> , karena dalam tafsi>r maqa>s}idi> ini memiliki prinsip dasar yaitu untuk mengambil suatu kesimpulan adalah dengan mempertimbangkan maksud dan tujuannya.
Penelitian terhadap kata al - ma’ dalam al-Qur’an dapat menjelaskan beberapa poin. Pertama, Air diciptakan Allah dalam dua maksud. Di antara maksud tersebut adalah sebagai rahmat dan juga sebagai adzab. Adapun penulis membagi rahmat dalam beberapa bentuk, yaitu rahmat bagi tumbuhan, rahmat bagi hewan, rahmat bagi manusia, serta diciptakan untuk Tuhan sendiri. Kemudian penulis membagi azab menjadi tiga yaitu azab manusia ketika di dunia, azab di akhirat, serta tipudaya bagi manusia. Kedua, dengan pendekatan tafsi>r maqa>s}idi> yang dirumuskan oleh Abdul Mustaqim, tentunya kata al - ma>’ atau air yang Allah berikan kepada Allah untuk makhluk memiliki maksud untuk mewujudkan kemaslahatan di dunia dan akhiralt. Adapun relevansinya dalam kehidupan sehari-hari adalah bahwa seluruh makhluk bisa menjaga dan menggunakan air dengan baik serta tidak menggunakannya dalam kemaksiatan