TAFSIR QUR’AN SURAT AS-SYURA [42]: 23 PERSPEKTIF MA’NA-CUM-MAGHZA

Kirom, Muhammad Agorrul (2023) TAFSIR QUR’AN SURAT AS-SYURA [42]: 23 PERSPEKTIF MA’NA-CUM-MAGHZA. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
19201720_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
19201720_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (475kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
19201720_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (480kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
19201720_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (751kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
19201720_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (243kB)

Abstract

Sebagian ulama berpendapat bahwa kalimat QulLaa’sa’lukum ’alaihi a’jraill al-mawaddata fi al- qurba merupakan dalil diwajibkannya mencintai Ahlul Bait Nabi Saw. Namun klaim tersebut terlihat lemah, bila dilihat dari runtutan ayat dan pembahasan ayat, bahkan akan ditemukan bahwa kalimat tersebut tidak dapat dijadikan dalil keniscayaan mencintai ahlul bait Nabi Saw. Argumen tersebut diajukan oleh ulama yang berjumlah tak sedikit. Karena alasan itu penelitian ini dilakukan sebagai upaya reinterpretasi ayat tersebut dan menemukan pesan utamanya, maka ini menjadi pijakan dilakukannya penafsiran ulang.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif-analitik. Adapun pendekatan yang digunakan adalah hermeneutika Ma’na Cum Maghza dengan tujuan mencari pesan utama dari ayat. Dalam teori ini peneliti akan melewati tiga fase analisis, analisis al-Ma’na at-Tarikhi (makna historis), al-Maghza at-Tarikhi (signifikansi fenomenal historis) dan al-Ma’na al- Mutaharrik (signifikansi fenomenal dinamis).

Adapun hasilnya, berdasarkan penggalian al-Ma’na at-Tarikhi, bahwa kalimat Qul Laa’sa’lukum ’alaihi a’jraill al - mawaddata fi al qurba tidak bisa dijadikan dalil adanya kewajiban mencintai Ahlul Bait Nabi Saw. Penyebabnya kalimat Qul La a’sa’lukum ’alaihi a’jraill al mawaddata fi al - qurba turunnya di Mekkah dan ditunjukan untuk orangorang kafir Quraisy. Adapun istisna dalam kalimat ini adalah munqati, karena itu huruf istisna yaitu ill bermakna lakin dan kata al - mawaddata bermakna kasih sayang. Sedangkan huruf fi bermakna sababiyah dan kata
al - qurba > bermakna kekerabatan. kemudian ditemukan tiga al - Maghza at Tarikhi (pesan historis). (1) Anjuran untuk ikhlas dalam beramal khususnya dalam penyampaian dakwah atau pengajaran Al-Qur’an. (2) Kebolehan menerima upah/balasan, jika seseorang telah melakukan sebuah pekerjaan atau memberikan sebuah manfaat bagi orang lain. (3) Kewajiban untuk terus menyambung tali silaturrahmi dengan menjaga kasih sayang di antara kerabat, walaupun di antara mereka berbeda agama

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Al-Mawaddata, Al-Qurba, Ma’na-cum-maghza
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta
Date Deposited: 07 Jun 2024 08:44
Last Modified: 07 Jun 2024 08:44
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/257

Actions (login required)

View Item
View Item