Berkah merupakan suatu kebaikan yang bertambah, yang suci, bermanfaat, serta akan memperoleh kebahagiaan. Seperti yang pada mulanya seseorang tidak memiliki apa-apa, maka kemudian Allah s ubhana>hu wa ta‟ala memberikan karunia berupa keberkahan untuknya lantas menjadikannya sebagai sosok yang mulia baik di mata manusia maupun di hadapan-Nya.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang fokus pada aspek teologi, historis, dan beberapa tokoh lain yang berpengaruh terhadap penelitian ini. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah prinsip metodologi tafsir m aqa>si}di yang telah dikonstruksikan oleh
Abdul Mustaqim. Adapun penelitian ini berhasil menjelaskan beberapa poin. Pertama, keberkahan itu tidak selalunya mengandung arti material, tapi juga dalam arti kebajikan ukhrawi yang bersifat immaterial berupa sesuatu yang tidak dapat kita lihat namun dapat kita rasakan, seperti pada tempat-tempat yang diberkahi merupakan tempat berkumpulnya ladang pahala yang berlipat ganda dan balasan. Kedua, melalui metodologi tafsir maqa>s}idi yang dikonstruksikan oleh Abdul Mustaqim, pembacaan ayat berkaitan dengan tempat-tempat yang diberkahi memiliki sisi maksud untuk mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat dengan cara memberikan kontribusi terhadap tempat-tempat tersebut, tidak hanya dengan bersikap protektif (min haits|u al-„adam), tapi juga produktif/development (min haits|ual-wujud).