METODE PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF SYAIKH MUHAMMAD SYĀKIR AL ISKANDARĪ (KAJIAN KITAB WAṢĀYĀ AL-ĀBĀ’ LIL ABNĀ’)

Di era serba teknologi sekarang ini manusia mencapai tatanan peradaban canggih. Hal ini membawa dampak positif sekaligus negatif di tengah masyarakat. Dampak positifnya, masyarakat dimudahkan dalam segala pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi sebagai makhluk sosial, masyarakat mengalami problematika di bidang budi pekerti dan moral. Di zaman sekarang ini, bermunculan berbagai kasus kemerosotan budi pekerti karakter yang tidak hanya dilakukan oleh murid namun juga dilakukan oleh tenaga pendidik. Oleh karena itu berbagai lembaga pendidikan, khususnya pesantren berbasis agama Islam memiliki metode pendidikan karakter tersendiri untuk mengatasi problematika tersebut. Pesantren menawarkan solusi pendidikan karakter melalui pengajaran dan pengamalan kitab klasik bertemakan akhlak, salah satunya adalah melalui kajian Kitab Waṣāyā Al-Ābā ’ Lil Abnā ’ karya Syaikh Muhammad Syākir Al Iskandarī. Isi kandungan kitab tersebut sangat relevan dengan kondisi budi pekerti zaman sekarang ini. Oleh karena itu, kitab ini menarik untuk dikaji guna mendapatkan prespektif baru dalam metode pendidikan karakter yang digunakan sebagai solusi untuk menghadapi problem kemerosotan moral zaman sekarang.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode kajian pustaka (library research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pendidikan karakter milik Thomas Lickona. Rumus permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah apa saja metode pendidikan karakter prespektif Syaikh Muhammad Syākir al-Iskandarī dan relevansinya dengan problem degradasi karakter zaman sekarang. Penelitian ini berfokus pada inti sari kitab dan metode pengarang dalam menyampaikan nasihat karakter pada anak.
Hasil penelitian ini adalah menyimpulkan pendekatan pendidikan karakter dalam kitab Waṣāyā Al-Ābā ’ Lil Abnā ’ antara lain: (1) Pendekatan penanaman nilai, (2) Pengembangan moral kognitif, (3) Analisis nilai, (4) Klarifikasi nilai, dan (5) Pendekatan pelajaran berbuat. Selain itu, metode penyampaian pendidikan karakter yang dilakukan oleh Syaikh Syākir al-Iskandarī yang terbagi menjadi lima, yaitu (1) Metode menghapal dan berdiskusi, (2) Nasihat dan ceramah, (3) Pembiasaan, (4) Bercerita, dan (5) Targhib wa tahdib. Selain itu penelian ini menjelaskan mengenai relevansi metode pendidikan Kitab Waṣāyā Al-Ābā ’ Lil Abnā ’ pada masa sekarang ini yang terbagi menjadi dua bahasan pokok, yaitu (1) Sebagai pedoman metode pendidikan karakter bagi guru. (2) Sebagai jawaban tantangan degradasi budi pekerti pada anak zaman sekarang.