MEMAHAMI HADIS RAMAH DIFABEL : STUDI MA’AN AL-HADIS PERSPEKTIF PSIKOSOSIAL

Latar belakang dalam penelitian ini adalah, adanya beberapa masyarakat yang belum paham bagaimana bersikap terhadap orang yang difabel. Masih banyak masyarakat yang berpikir negatif terhadap orang difabel, mereka berpikiran bahwa orang difabel menyusahkan dan tidak bisa berbuat apa-apa. Masih banyak dari masyarakat yang kurang memahami difabel. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Untuk mengetahui bagaimana pemahaman hadis ramah difabel melalui perspektif psikososial, 2). Untuk mengetahui bagaimana relevansi hadis ramah difabel dengan perspektif psikososial terhadap pelayanan publik. Jenis penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dengan menggunakan pendekatan psikososial. Sumber data yang digunakan adalah kutubus sittah sebagai sumber primernya, dan sumber data sekundernya adalah dari berbagai buku, jurnal, dan artikel yang bersangkutan dengan tema. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifanalisis yang berarti penulis mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan redaksi hadis kemudian menganalisisnya.
Difabel disebut juga sebagai differently able yang berarti mampu melakukan hal yang sama tetapi dengan cara yang berbeda. Memuliakan, melayani, dan mensejahterakan saudara yang memiliki keterbatasan fisik merupakan bagian dari ajaran Islam. Ajaran agama Islam juga menjelaskan tentang kesetaraan antara kaum difabel dengan mereka yang bukan kaum difabel, yaitu setiap individu harus diperlakukan secara sama dan menerima secara tulus tanpa adanya diskriminasi dalam kehidupan sosial.