Nurafika, Alfi (2022) MAJAZ ISTI’ARAH DALAM SURAH YASIN PRESPEKTIF IBN ‘ASYUR. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
![[thumbnail of BAB I]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18201525_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
![[thumbnail of BAB II]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18201525_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (988kB)
![[thumbnail of BAB III]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18201525_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (931kB)
![[thumbnail of BAB IV]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18201525_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
![[thumbnail of BAB V]](https://repository.nur.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
18201525_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Abstract
Isti’arah adalah lafal yang dipakai bukan pada tempatnya karena adanya „ alaqah berupa penyerupaan serta adanya qarinah yang mencegah dari makna asli. Prinsip penggunaan isti’arah dalam al-Qur‟an bertujuan untuk menarik perhatian para pendengar dan pembaca al-Qur‟an sehingga dengan unsur balaghah dan keindahan kata dan makna di dalamnya dapat menyentuh jiwa.
Penelitian ini terfokus pada bagaimana model penafsiran
isti’arah Ibn
‘Asyur dalam kitab tafsir al-Tahrirwaal - Tanwir,serta bagaimana penafsiran beliau atas ayat-ayat yang mengandung isti’arah dalam surah Yasin, serta implikasi penggunaan isti’arah terhadap penafsiran Ibn ‘Asyur. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang mengarah pada penjelasan deskriptif analisis, yaitu mengklasifikasikan ayat-ayat yang mengandung isti’arah lalu menjelaskan dan menganalisis implikasinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ilmu balaghah tepatnya ilmu bayan dengan teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (library research).
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model penafsiran isti’arah Ibn ‘Asyur mencakup tiga kriteria yaitu pertama, ketika menafsirkan ayat berbentuk isti’arah, Ibn ‘A syur memunculkan keterangan bahwa ayat tersebut mengandung i sti’arah, baik dengan menggunakan kata “ isti’arah ‛sendiri maupun sighat lain dari isti’arah . Kedua, menjelaskan jenis isti’arah yang terkandung dalam ayat tersebut. Ketiga, menyebutkan makna yang terdapat dalam bentuk isti’arah pada ayat tersebut. Kemudian di dalam surah Yasin terdapat sepuluh ayat yang mengandung isti’a>rah . Yaitu pada ayat QS. Yasin ayat 8 (isti’arah tamsiliyyah), QS. Yasin ayat 9 ( isti’arah tamsiliyyah), QS. Yasin ayat 11 (isti’arahtas} rihiyyahtaba’iyyah), QS. Yasin ayat 12 (isti’arahtasrihiyyah taba’iyyah), QS. Yasin ayat 29 ( isti’arah makniyyah taba’iyyah), QS. Yasin ayat 37 ( makniyyah taba’iyyah ), QS. Yasin ayat 52 (tasrihiyyah taba’iyyah), QS. Yasin ayat 71 ( tams|iliyyah), QS. Yasin ayat 74 (tams|iliyyah) dan QS. Yas>i>n ayat 78 ( tas}rih}iyyah taba’iyyah ). Adapun penggunaan istirah dalam al-Qur‟an berimplikasi untuk menunjukkan keunggulan bahasa al-Qur‟an.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isti’arah, Ibn ‘Asyur, Surah Yasin |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta |
Date Deposited: | 12 Jun 2024 08:50 |
Last Modified: | 12 Jun 2024 08:50 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/293 |