KEGIATAN KEAGAMAAN MANTAN NARAPIDANA DI MAJELIS TA’LIM ISTIQOMAH HIJRAH DIY PERSPEKTIF K.H. HASYIM ASY’ARI

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti terhadap Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY yang dibentuk sebagai tempat mantan narapidana untuk membentuk dan mengembangkan diri sebagai manusia yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah, berakhlak mulia, serta beramal saleh sesuai dengan sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan sunah. Tujuan penelitian ini untuk 1) Cara meningkatkan pendidikan agama Islam dalam Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY bagi mantan narapidana, 2) Peran Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY dalam meningkatkan pendidikan agama Islam bagi mantan narapidana.

Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian lapangan (field reaserch) dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi pada saat kegiatan Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman.
Hasil dari penelitian menunjukkan: 1) Cara meningkatkan pendidikan agama Islam mantan narapidana perspektif K.H. Hasyim Asy’ari adalah dengan melaksankan kajian keagamaan, saling membantu antara satu dengan yang lainnya, memperbaiki niat dalam menuntut ilmu, membagi waktu dan membatasi pergaulan serta memilih teman yang baik. Cara tersebut sesuai dengan yang dilakukan oleh K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitabnya Adābul al-Ἁlīm wa al-Mutaʻalim. 2) Peran Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY dalam meningkatkan pendidikan agama Islam mantan narapidana yaitu sebagai tempat coming out, tempat tukar informasi, tempat menunjukkan eksistensi, dan tempat untuk saling menguatkan. Keempat peran tersebut ada dalam Majelis Ta’lim Istiqomah Hijrah DIY dalam setiap perannya, anggota jemaah akan melakukan interaksi baik dalam penyampaian pembelajaran, interaksi dengan masyarakat maupun interaksi dengan sesama anggota jemaah untuk saling membantu dan memberi dukungan.