Pembelajaran Tematik (yang memadukan beberapa mata pelajaran menjadi satu tema) menuntut guru untuk lebih mengembangkan kreativitas dalam mengajar. Kreativitas guru dalam mengajar juga dapat memotivasi siswa untuk semangat belajar. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV MI NU 45 Trimulyo Sukorejo Kendal dan untuk mengetahui kendala dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV MI NU 45 Trimulyo Sukorejo Kendal. Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1). Pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV MI NU 45 Trimulyo Sukorejo Kendal adalah dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi pembelajaran dengan memperhatikan Learning Conditioning (Pengkondisian Suasana Belajar), Active Interacetion (Berinteraksi Secara Aktif), Applied Learning Method (Metode Pembelajaran Terapan), Scanning and Levelling (Memindai dan Meratakan), Discussion and Feed Back (Diskusi dan Memberikan Tanggapan), Story Telling (Bercerita), Analogy and Case Study (Perumpamaan dan Studi Kasus), Teaching and Motivating (Pengajaran dan Motivasi), Body Language (Bahasa Tubuh), Picture and Graph Technology (Gambar dan Grafik), Affirmation and Repetition (Afirmasi dan Pengulangan), Question and Answer Method (Tanya Jawab). 2). Kendala dalam pengembangan kreativitas mengajar guru dalam memotivasi belajar siswa pada pembelajaran Tematik kelas IV MI NU 45 Trimulyo Sukorejo Kendal adalah sarana prasarana yang belum memadahi, kurang dalam mengikuti pelatihan, kemampuan IT guru yang kurang, kurangnya persiapan yang matang dan kurangnya kedisiplinan siswa.