Pembahasan tentang siswa tunarungu merupakan suatu kendala bagi seorang guru tentang bagaimana strategi guru dalam menumbuhkan minat belajar siswanya yang baik. Tujuan penelitian ini agar memberikan gambaran pengetahuan tentang strategi seorang guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar pada siswa tunarungu. Jenis dan desain penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitiandeskriptifkualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pertama, strategi guru PAI dalam menumbuhkan minat belajar pada siswa tunarungu dapat dilihat dari proses pembelajaran yang guru lakukan, mulai dari merancang, membuka , menyajikan materi dan menutup pembelajaran. Dalam menumbuhkan minat belajar menggunakan metode pembelajaran konstruksivisme dan diskusi dengan model pembelajaran problem based learning, guru PAI banyak memberikan bacaan melalui buku ataupun media PPT dengan penguatan materi melalui metode ceramah singkat dengan gerak bibir dan tubuh yang jelas. Kedua, pengimplementasian strategi tersebut, dalam pembelajarannya guru menggunakan metode ceramah, konstruksivisme, membaca, pemberian tugas, diskusi dan praktek. Dalam menyampaikan materi guru lebih sering menggunakan media PPT dan dijelaskan guru melalui ceramah dengan suara yang keras, intonasi jelas, dan bahasa yang sederhana. Ketiga, Faktor penghambat dan pendukung strategi guru PAI dilihat dari 2 faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal dari fisiologis atau tidak berfungsi secara normal indra pendengarannya, sedangkan dari psikologis yaitu kurangnya penguasaan bahasa isyarat oleh guru PAI, konsentrasi belajar belajar siswa yang mudah berubah, serta pemahaman dasar keagamaan yang kurang. Faktor eksternal, banyak guru yang bukan dari lulusan SLB, kurangnya perhatian orang tua. Sedangkan pendukung dari faktor internal yaitu minat dan kemampuan siswa serta motivasi. Faktor eksternal, terciptanya hubungan harmoniS antara guru dengan siswa dan fasilitas sekolah yang memadai.