PERAN USTADZAH DALAM MENUMBUHKAN NILAI KEJUJURAN PADA SANTRI MAHASISWA DI MADRASAH SALAFIYAH III KELAS TSANI PONDOK PESANTREN ALMUNAWWIR YOGYAKARTA

Kemajuan teknologi yang begitu pesat dapat menyebabkan rusaknya karakter generasi penerus bangsa jika tidak dapat digunakan dengan bijak. Banyak penyimpangan yang terjadi seperti pergaulan bebas, sex bebas, minum-minuman keras, dan penyimpangan-penyimpangan lainnya. Penyimpangan juga terjadi di lingkungan pondok pesantren. Mencontek, mencuri, tidak amanah merupakan perilaku yang tidak jujur. Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai Peran Ustadzah dalam menumbuhkan nilai Kejujuran Pada Santri Mahasiswa di Madrasah Salafiyah III Pondok Pesnatren Al munawwir Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian skripsi ini yaitu bagaimana Peran Ustadzah dalam Menumbuhkan Nilai Kejujuran santri Madrasah Salafiyah III kelas tsani Pondok Pesantren Al Munawwir Yogyakarta. Antara lain: 1) Kejujuran dalam niat ( siddiq alqolbi), santri ketika pertama kali masuk ke madrasah yang pertama adalah seorang harus ikhlas dan jujur dengan niatnya mencari ilmu, karena poros penggerak setiap amal kebaikan adalah kejujuran, 2) Kejujura dalam ucapan (siddiq al-lisan), santri ketika diberi mandat oleh ustadznya untuk disampaikan kepada teman kelasnya kemudian ia menyampaikan mandat dari ustadznya tersebut, 3) Kejujuran dalm perbuatan (siddiq al-a„mal), ada peraturan yang tegas dengan memberikan sanksi terhadap santri yang melanggar, dengan sanksi yang mendidik terhadap santri yang melakukan perbuatan tidak jujur seperti halnya mencontek mencuri, 4) Kejujuran dalam berjanji (siddiq al-wa‟d), santri mengimplementasikan kejujuran dalam berjaji tidak melakukan pelanggaran kembali seperti mencontek atau menghozob barang milik orang lain.