NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM YANG TERKANDUNG DALAM CERITA WAYANG (Telaah Atas Tokoh Panakawan Semar pada Buku Apa dan Siapa Semar Serta Relevansinya Terhadap Pendidikan Agama Islam)

Wayang merupakan sebuah seni pertunjukan asli dari Indonesia dan telah tercatat dan diakui oleh UNESCO (United Nations Education, Scientific and Cultural Organization), serta didalamnya sarat akan nilai-nilai pandidikan budi serta agama yang luhur, seiring berkembangnya zaman pertunjukan wayang menjadi salah satu media dalam berda'wah yang mulai dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga dengan Wayang Purwanya. Oleh sebab itu maksud dari pementasan wayang adalah penyampaian akan sebuah nilai Agama serta budi pekerti. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai ke-Tuhan-an yang terkandung dalam Panakawan Semar, serta relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bersifat Kepustakaan (library research) dengan objek yang dikaji adalah buku Apa dan Siapa Semar karya Sri Mulyono. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis, dengan metode analisis isi deskriptif. Langkah analisis yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan sifat serta nama Panakawan Semar ke dalam tiga kategori: Akidah, Ibadah, Akhlak. Kemudian mendeskripsikannya agar terbebas dari ambiguitas dan mudah difahami, yang kemudian disimpulkan. Hasil yang diperoleh adalah Pertama nama serta sifat dari panakawan semar mengandung nilai Pendidikan Akidah, (a) Sanghyang tunggal "Yang Maha Esa/Tunggal", (b) Sanghyang wisesa "Yang Maha Berkuasa", (c) Sanghyang Asihprana,Asmara Santa, "Yang Maha Pengasih dan Penyayang", (d) Cahya Bhuana "cahaya langit dan bumi", (e) Samar "Yang Maha Gaib/tidak sama dengan mahluk", (f) Maya "Maha sakti/tidak terjangkau akal manusia". Nilai ibadah a) sebagai sebuah media dakwah, b) Semar memiliki sifat Amar ma'ruf Nahi mungkar. Kemudian nilai ahlak yang tergambar dari tokoh semar yang sumeh (qanaah, sabar dan, tawakal) kemudian dalam semar terdapat kuncung bahwa diatas segalanya masih ada yang lebih berkuasa yaitu Allah SWT. Kedua relevansinya terhadap pendidikan Agama Islam, yaitu sebagai materi dalam pendidikan Islam, yang meliputi 1) pandidikan Akidaah yang berkaitan dengan Asma' Al Husna dan 2) Pendidikan Akhlak agar beramar ma'ruf nahi mungkar, serta bersifat qona'ah sabar dan tawakal