PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL HIKMAH KARANGMOJO GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

Latar belakang disusunnya penelitian ini berangkat dari riset yang menunjukkan kaitan erat antara remaja modern dan konsepsi seks. Para remaja masa kini dianggap lebih menguasai informasi dan teknologi untuk dapat dijadikan media penularan perilakunya ke seluruh dunia lewat berbagai media audio-visual maupun media cetak. Teori-teori dan pengetahuan seksualitas yang didapat justru dilakukan pada masa dan konsep yang salah, sehingga memunculkan ancaman buruk bagi kesehatan reproduksi para remaja tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi, implikasi, serta faktor penghambat dan pendukung Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Santri di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta. Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (field research), menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi remaja pada santri di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta dilakukan melalui organisasi PIK R Bening Hati yang mencakup beberapa materi dan metode: Materi meliputi: 1) Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja, 2) Bimbingan tentang Character Building dan Pergaulan Remaja, 3) Bimbingan untuk Pendidik dan Konselor Sebaya, 4) Konseling seputar Kesehatan Reproduksi Remaja, 5) Penyaluran Bakat dan Minat melalui Mading dan Public Speaking, 6) Senam Santri, 7) Outbond, 8) Kajian Fiqih Munakaḥat. 9) Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi Remaja, 10) Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja. Metode meliputi: (a) Ceramah, (b) Tanya Jawab, (c) Diskusi, (d) Demonstrasi, (e) Keteladanan. Implikasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja pada Santri di Pondok Pesantren Al Hikmah Karangmojo Gunungkidul Yogyakarta adalah (a) Para santri menjadi lebih paham teknik menjaga kesehatan reproduksi remaja, (b) Dapat terhindar dari praktek pernikahan dini, (c) Lebih tertata rencana masa depannya, (d) Memiliki peluang untuk menguasai lebih banyak tentang ajaran moral-keagamaan yang lebih baik, (e) Lebih terampil dalam karya tulis, seni, dan public speaking, (f) Tumbuh menjadi pribadi yang lebih bermanfaat. Ketiga, faktor pendukung meliputi: (a) Semangat para pengurus dan anggota PIK R Bening Hati, (b) fasilitas yang memadahi. Sedangakan faktor penghambatnya meliputi: (a) Regenerasi yang terlalu cepat, (b) Pandemi.