Peran kiai dalam pengembangan program Tahfidz Al-Qur’an pada anak-anak di Pondok Pesantren An Nur Bantul Yogyakarta (di Komplek Attariq) sangat penting untuk dipahami dalam konteks pola dan bentuk pembinaan yang dilakukannya. Hal itu juga demi kemajuan dan perkembangan pondok pesantren itu sendiri ke depannya. Pada titik ini peneliti ingin mengkaji lebih komprehensif mengenai peran kiai sebagai pemimpin di lingkungan pesantren tersebut. Peneliti melakukan penelitian lapangan (field research), di mana peneliti melibatkan pertanyaan langsung kepada para responden. Peneliti memilih jenis penelitian studi kasus deskriptif dengan cara mengidentifikasi fenomena signifikan dari beragam realitas sosial yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi partisipasi pasif, wawancara struktur dan semi terstruktur, serta dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah model interaktif dan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa: 1). Tipe kiai dalam mengembangkan Tahfidz Al-Qur’an Anak di Komplek Attariq sudah sesuai dengan sudut pandang kepemimpinan, yakni kepemimpinan karismatik, kepemimpinan rasional, dan kepemimpinan tradisional. KH Muslim Nawawi, sebagai kiai, tidak hanya fokus pada satu karakteristik kepemimpinan, tetapi juga memiliki beberapa karakteristik kepemimpinan yang ada. KH Muslim Nawawi menerapkan Mix Leadership di mana antara karakteristik satu dengan yang lain, khususnya dalam pengembangan Tahfidz Al-Qur’an, 2) Peran Kiai dalam mengembangkan Tahfidz Al-Qur’an Anak di Komplek Attariq antara lain sebagai guru ngaji santri, tabib ketika santri sakit, rois/imam sholat santri, kepada anak, pembimbing bagi santri dan masyarakat, motivator santri dalam menghafal Al-Qur’an dan sebagai orang tua kedua bagi warga yang berada di komplek Attariq baik itu ustaz/ustazah, murobbi dan juga santri. 3) Dampak Peran Kiai terhadap perkembangan Tahfidz Al-Qur’an Anak di Komplek Attariq terbagi menjadi dua, yaitu dampak secara internal (meningkatnya hafalan Al-Qur’an santri, penambahan prestasi santri, terciptanya keseragaman standar bacaan Al-Qur’an dan penguatan adab dan sopan santun santri). Kemudian dampak eksternal yang berpengaruh di luar Komplek Attariq adalah meningkatnya minat masyarakat terhadap pendidikan Al-Qur’an sejak dini, memudahkan Alumni untuk melanjutkan studi yang berbasis Agama, dan meningkatnya penjualan Buku Yanbu’a.