HUBUNGAN AGAMA DAN EKONOMI PADA PEMBACAAN SURAT AL-WAQIAH DAN AL-MULK DALAM BISNIS MARTABAK MAMO DI YOGYAKARTA

Agama dan ekonomi sekilas merupakan dua kata yang tidak ada kaitannya. Namun jika direnungi lebih dalam lagi agama dan ekonomi tentunya memiliki hubungan yang sangat erat. Keterkaitan agama dan ekonomi yaitu agama sebagai seperangkat aturan dalam aktivitas manusia, salah satunya aktivitas ekonomi. Salah satu kegiatan ekonomi yang dipandang positif yaitu bisnis. Bisnis merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia sebagai homo economicus untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bisnis Martabak Mamo yang ada di Yogyakarta merupakan salah satu contoh kajian living Quran, karena terdapat kegiatan pembacaan surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk setiap hari Senin dan Kamis yang dibaca oleh pembeli. Fokus penelitian skripsi ini ditekankan untuk menjawab tentang makna pembacaan surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk setiap hari Senin dan Kamis menurut pemilik dan pembeli dan bagaimana hubungan antara agama dan ekonomi di balik pembacaan surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field research). Sasaran utama penelitian ini adalah pemilik Martabak Mamo, pembeli, dan juga karyawan atau pedagang. Lokasi penelitian berada di beberapa daerah di Yogyakarta, yaitu Kasihan (pusat Martabak Mamo), Krapyak, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman, yaitu: reduksi data (merangkum data, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting), penyajian data (uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif) dan verifikasi serta penarikan kesimpulan.
Adapun terkait dengan pemaknaan pembacaan surat al-Wāqi’ah dan alMulk dalam bisnis Martabak Mamo di Yogyakarta, jika dilihat dengan menggunakan teori pemaknaan Karl Mannheim akan ditemukan tiga pemaknaan. Pertama, melalui makna objektif ditemukan bahwa surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk sebagai usaha untuk melancarkan rezeki dan menghindari gangguan makhluk halus. Kedua, makna ekspresif ditemukan pemaknaan bahwa surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk dapat menenangkan hati. Ketiga, makna dokumenter ditemukan makna bahwa pemberian gratisan martabak agar tetap istiqomah dalam bersedekah.
Hubungan antara agama dan ekonomi pada pembacaan surat al-Wāqi’ah dan al-Mulk dalam bisnis Martabak Mamo di Yogyakarta yaitu saling terkait, karena mengandung adanya konsekuensi bahwa kerja atau bisnis Martabak Mamo yang ada di Yogyakarta harus dilandasi dengan dasar agama atau keimanan. Dalam menjalankan aktivitas ekonomi, ajaran-ajaran yang ada dalam agama harus dipakai. Karena orang yang memiliki bekal ajaran agama, maka harus melakukan kegiatan ekonomi dengan benar dan sesuai syariat. Sedangkan hubungan agama dan ekonomi dengan teori Weber yaitu dalam ajaran Weber diterangkan bahwa meskipun memiliki keuntungan yang tinggi maka tetap harus mengingat Tuhan dan bersedekah kepada sesama.