Skripsi ini dilatar-belakangi oleh ketertarikan peneliti tentang karya sastra Kebudayaan Jawa berupa Suluk Seh Ngabdul Salam. Di dalam Suluk Seh Ngabdul Salam banyak nilai-nilai pendidikan tasawuf yang dapat digali dan dipelajari secara lebih mendalam terutama untuk bekal menjalani kehidupan, mengingat banyak sekali kasus hukum yang dijumpai dikalangan masyarakat tentang kemerosotan moral, budi pekerti yang menyimpang dan kurang terarah sesuai ajaran agama karena kurangnya pendidikan agama. Dari sinilah peneliti tertarik untuk meneliti Nilai-Nilai Pendidikan Tasawuf dalam Suluk Seh Ngabdul Salam dan Relavansinya dengan Pendidikan Agama Islam dengan pendekatan hermeneutik Scheleiermacher. Rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu: 1) Apa saja nilai-nilai pendidikan tasawuf yang terdapat dalam Suluk Seh Ngabdul Salam karya R.M Wirakusuma?, 2) Bagaimana relevansi ajaran Suluk Seh Ngabdul Salam dengan Pendidikan Agama Islam?.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library reseach). Sumber primer penelitian ini adalah Suluk Seh Ngabdul Salam karya R.M Wirakusuma dan diterjemahkan oleh Slamet Riyadi, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 1989. Didukung dengan sumber sekundernya yaitu bukubuku tentang tasawuf yang masih relevan dengan Suluk tersebut. Sedangkan metode analisis datanya adalah analisis isi (content Analysis). Adapun langkah analisis isi adalah pertama, peneliti membuat rumusan pertanyaan. Kedua, peneliti melakukan sampling terhadap sumber-sumber data. Ketiga, peneliti, membuat kategori dalam analisis. Keempat, peneliti mendata sempel dokumen. Kelima, peneliti membuat item berdasarkan kriteria tertentu dalam pengumpulan data. Keenam, peneliti menginterpretasikan data yang diperoleh.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah : Pertama, Nilai-nilai Pendidikan Tasawuf yang terdapat dalam Suluk Seh Ngabdul Salam karya R.M Wirakusuma berupa: a) Jalan menuju akhirat yaitu syariat, tarekat, hakikat, makrifat, b) maqamat dalam tasawuf yaitu: taubat, wara’, zuhud, fakir, syukur, tawakal, rida. c) praktik tasawuf yaitu: zikir, uzlah, mengingat mati. Kedua, Relevansi ajaran Suluk Seh Ngabdul Salam dalam Pendidikan Agama Islam adalah a) Ajaran tasawuf SSNS relevan dengan hakikat Pendidikan Agama Islam, b) Ajaran tasawuf SSNS relevan dengan Pendidikan Karakter era modern. Saran peneliti adalah perlu adanya perluasan analisis hermeneutik tentang tasawuf dalam Suluk Seh Ngabdul Salam dan pendataan lagi terkait SSNS bagi Lembaga Kebudayaan dan Karya Sastra.