Ide penelitian ini berawal dari gerakan HTI yang mulai memperlihatkan dakwahnya sehingga meresahkan masyarakat pada tahun 2017 silam, kemudian peneliti mencari kitab yang disusun langsung oleh tokoh HTI yaitu Rokhmat S. Labib yang selanjutnya menjadi penelitian skripsi penulis. Kitab tafsir Al-Wa’ie awalnya adalah berupa tulisan Rokhmat S. Labib yang dimuat setiap bulan di Media Dakwah dan Politik Al-Wa’ie. Pengarang tafsir ini tidak memiliki latar belakang pesantren dalam pendidikannya sebagaimana kebanyakan para ulama-ulama pengarang tafsir lainnya. Tafsir ini berbahasa Indonesia sehingga mudah dipahami oleh kalangan awam yang tidak mengetahui bahasa arab. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan problem akademik penelitian ini kedalam tiga pertanyaan, yakni: 1) Apa saja sumbersumber yang digunakan oleh Rokhmat S. Labib dalam menulis Tafsir Al-Wa’ie?, 2) Bagaimana metode penafsiran Rokhmat S. Labib dalam menulis Tafsir Al-Wa’ie?, dan 3) Bagaimana validitas Tafsir menurut Rokhmat S. Labib?. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan literatur-literatur kepustakaan yang terkait dengan penelitian ini. Teknik pengolahan data menggunakan metode deskriptif-analitis berusaha mengungkap epistemologi tafsir karya Rokhmat S. Labib, yang berjudul Tafsir Ayat-Ayat Pilihan Al-Wa’ie. Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Rokhmat S. Labib menggunakan metode muqarran dalam menafsirkan Alquran. Tafsir Al-Wa’ie merupakan kategori tafsir bi alma’tsur (riwayah) dengan kecenderungan tafsir adabi al-ijtima’i dan siyasi haraki. Sumber tafsir yang digunakan seperti sumber Alquran, Hadis Nabi, Asbab al-Nuzul, Kisah Israiliyat, Pendapat Mufassirin, dan Sumber Kitab Tafsir. Berdasarkan dua teori kebenaran dalam filsafat ilmu yakni teori koherensi dan pragmatisme adalah sebagai berikut: 1) Menurut teori koherensi, tafsir ini tidak ada kesesuaian antara hasil penafsiran dengan preposisi-preposisi sebelumnya yang diandaikan benar. 2) Menurut teori pragmatisme, hasil penafsiran memiliki kegunaan praktis bagi umat Islam dan suatu golongan yang diikuti sampai sekarang. Kelebihan kitab tafsir ayat-ayat pilihan Al-Wa’ie adalah kitab ini berbahasa Indonesia, penjelasanya tidak terlalu mendalam seperti kitab tafsir lainnya, sehingga mudah dipahami bagi orang awam. Sedangkan kekurangan kitab tafsir ini cenderung tekstualiss, sehingga tidak akan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.