Viktor, Riki (2019) TRADISI WIRID ALQURAN DALAM PUASA NYIRIH DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR'AN SEMARANG (Studi Dengan Pendekatan Teori Karl Mannheim). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
1420906_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (3MB)
1420906_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (276kB)
1420906_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (329kB)
1420906_BAB IV.pdf - Published Version
Download (512kB)
1420906_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (519kB)
Abstract
Alquran sebagai kitab suci yang hidup di ruang sosial, tentu memiliki beragam penafsiran dan fungsi. Salah satu fungsi Alquran adalah sebagai wirid dan hal ini banyak terjadi di masa sekarang dengan banyak modifikasi. Salah satunya adalah wirid Alquran dalam praktik puasa nyirih di Pondok Pesantren Bustanu Usysyaiqil Quran Gading. kemudian peneliti mengkaji bagaimana praktik wirid Alquran, transmisi dan transformasi, serta makna yang terdapat pada wirid Alquran pada praktik puasa nyirih. Pemilihan teori didasarkan pada kuatnya gambaran Alquran dalam ruang sosial, lain halnya jika menggunakan teori sosiologi pengetahuan yang di cetuskan oleh Karl Mennheim, dapat menjawab rumusan masalah. Dalam pengambilan data Penelitian menggunakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan deskriptif analisis.
Hasil dari penelitian ini ialah; (a) Praktik wirid Alquran dalam puasa nyirih di pondok pesantren Bustanu Usysyaqil Quran Semarang memiliki aturan yang telah ditentukan, yaitu dalam hal makanan, dilarang makan yang berasal dari hewan, selain itu dalam memasak harus bersih, dan tidak boleh terkena tangan orang lain. (b) transmisi dan transformasi, peneliti tidak mengetahui dasar pengamalan wirid alquran dalam puasa nyirih, setelah melakukan observasi dan wawancara. (c) pengambilan makna menggunakan terori sosiologi pengetahuann yang dicetuskan oleh karl Mennheim yang berisi: Makna objektif dari wirid alquran dalam puasa nyirih berisi tentang konsep pengendalian diri, tolak balak dan tolak sihir. Makna Ekspresif dari tradisi wirid, apa manfaat bagi pelaku. Makna documenter disini adalah makna tersembunyi, sehingga pelaku tindakan tersebut, tidak sepenuhnya menyadari bahwa aspek yang diekspresikan menunjukkan kepada kebudayaan secara keseluruhan.
Menurut peneliti, peran Alquran di ruang sosial harus sejalan dengan apa yang ada di era sekarang, sehingga terbentuk suatu tradisi yang dapat dilestarikan serta diambil ilmu dan manfaat bagi masyarakat umum.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Wirid, Nyirih, Alquran |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta |
Date Deposited: | 06 Aug 2024 08:48 |
Last Modified: | 06 Aug 2024 08:48 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/452 |