Fatwa, Muh. Amin (2024) HUBUNGAN SEKSUAL NON-MARITAL DENGAN BUDAK PERSPEKTIF KECIA ALI DALAM BUKU MARRIAGE AND SLAVERY IN EARLY ISLAM. Masters thesis, IIQ AN-NUR YOGYAKARTA.
20201915_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (1MB)
20201915_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (609kB)
20201915_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (279kB)
20201915_BAB IV.pdf - Published Version
Download (534kB)
20201915_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (366kB)
Abstract
Fenomena perbudakan dalam Islam menjadi opini pamungkas bagi kaum non-muslim dan para liberalis untuk menuduh dan mengklaim Islam sebagai agama yang tidak menjunjung tinggi nilai-nilai HAM. Pada dasarnya, permasalahan perbudakan tidak hanya memiliki dimensi sosial-budaya, melainkan juga merambah ke aspek ekonomi dan politik pada masa tersebut. Beberapa waktu lalu, konsep “milk al-yamīn” mendapat perhatian di kalangan akademisi Indonesia. Perbudakan banyak kontroversi, terutama dalam konteks hubungannya dengan prinsip-prinsip ajaran syariat Islam, seperti hubungan seksual non-marital. Kecia Ali, seorang sarjanawan yang memfokuskan terhadap studi gender dan hukum Islam dalam bukunya Marriage and Slavery in Early Islam mencoba sifat wacana hukum Islam abad kesembilan yang berkaitan dengan pernikahan dan perbudakan dengan penekanan pada bagaimana prevalensi sosiokultural yang terakhir mempengaruhi konseptualisasi para ahli hukum tentang hakikat perkawinan dan perceraian dan peran terkait yang membedakan gender.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-analisis dengan cara mengumpulkan informasi tentang konsep seksualitas non-marital dengan budak perspektif Kecia Ali di dalam buku Marrige and Slavery in Early Islam. Selanjutnya, peneliti juga menganalisis konsep “milk al-yamīn” dengan metode penafsiran Kecia Ali. Ali membahas term milk al-yamīn dalam al-Qur’an berbalik dengan pandangan mufasīr tradisionalis klasik, Ali sependapat dengan Imam Hanafī bahwa tidak akan ada hubungan seks yang sah di luar pernikahan. Karena pernikahan merupakan suatu bentuk kepemilikan atau kekuasaan, dan seorang suami memegang kendali seksual bersama istrinya. Penelitian ini juga berkesimpulan bahwa paradigma seksualitas dalam al-Qur'an menurut Kecia Ali adalah sebuah kerangka berpikir yang dipakai oleh Kecia Ali dalam menafsirkan bagaimana seksualitas dalam al-Qur'an seharusnya dimaknai dan dipraktikkan. Berdasarkan pembacaan peneliti, beberapa paradigma yang digunakan Kecia Ali dalam memahami penafsiran al-Qur'an yang berkaitan dengan seksualitas adalah: 1) Seksualitas adalah kebutuhan dasar laki-laki maupun perempuan untuk mencapai kebahagiaan hidup. 2) Seksualitas adalah rekayasa sosial yang berbasis organ seks. 3) Persetujuan (consent) dan mutualitas harus menjadi landasan dalam relasi suami dan istri.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Seksualitas, Pernikahan, Budak, Islam |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 07 Aug 2024 06:29 |
Last Modified: | 07 Aug 2024 06:29 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/453 |