Ma'rufah, Yuni (2023) MAN HUM AHLU SUNNAH WAL JAMAAH : Telaah Kritis Hadis-hadis Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah. Cet.1 ed. Lintang Hayuning Buwana, Yogyakarta. ISBN 978-602-60778-1-3
Man Hum Ahl as-Sunnah wa al-Jama'ah.pdf - Published Version
Download (2MB)
Abstract
Sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran, hadis Nabi mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan keberagamaan umat Islam. Demikian pentingnya keberadaan hadis Nabi sehingga apa yang terkandung di dalamnya sering menimbulkan keragaman interpretasi, bahkan tidak jarang menjadi “rebutan” untuk pengesahan ideologi yang diikuti umat. Hadis tentang Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah adalah salah satunya, yang kemudian memunculkan persoalan problematis karena dalam hadis tersebut disebutkan tentang golongan yang selamat (al-firqah an-najiyah). Berkaitan dengan siapakah golongan yang paling selamat itulah hadis ini menjadi marak diperbincangkan. Banyak orang menyebutkan bahwa yang dianggap sebagai golongan yang selamat adalah golongan Ahl as-Sunnah wa alJama’ah, yang diilhami pengambilannya dari redaksi yang terdapat dalam hadis tersebut, yakni kata al-Jama’ah dan ma ana ‘alaihi wa ashabi. Kedua kata ini dipahami oleh umat Islam sebagai pengikut apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yaitu berpegang teguh kepada Al- Quran dan Sunnah. Dengan makna ini, maka keselamatan itu menjadi hak semua umat Islam yang mengikuti Nabi dan para sahabat beliau.
Persoalan muncul ketika istilah Ahl as-Sunnah wa alJama’ah kemudian berkembang menjadi nama sebuah aliran dan bahkan kemudian dibakukan menjadi ideologi. Pada saat inilah janji keselamatan itu menjadi klaim oleh mereka yang berpandangan sebagaimana Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah. Dengan klaim oleh para pengikut Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah, maka umat Islam yang mengikuti aliran tidak sebagaimana yang diikuti mereka tidak masuk ke dalam golongan yang dijanjikan selamat oleh Nabi. Penelitian yang menjelma buku yang berada di tangan Anda ini membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah dengan mengklaim sebagai golongan yang paling selamat tidak memperoleh justifikasinya sama sekali. Apa yang dikenal sebagai hadis-hadis Ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah tidak menunjukkan kepada pengikut aliran atau golongan tertentu. Oleh sebab itu, keselamatan yang dijanjikan oleh Nabi SAW adalah bersifat umum. Sepanjang mereka berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah Rasul, apa pun aliran yang diikuti atau bahkan tidak mengikuti aliran sama sekali, keselamatan yang dijanjikan Rasul tentu akan diraihnya.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Depositing User: | Admin Repository IIQ An Nur Yogyakarta |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 08:35 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 08:39 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/460 |