IMPLEMENTASI PESANTREN AKHIR PEKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBENTUK KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI USIA DASAR (Studi Kasus di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Tajeman, Bantul)

Pendidikan agama Islam merupakan bimbingan yang dilakukan kepada peserta didik agar dapat mengamalkan dan menjadikan agama Islam sebagai pedoman hidupnya. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Tajeman berupaya untuk meningkakan pengetahuan anak khususnya agama dengan mengadakan kegiatan yang dikhususkan untuk umum usia dasar yang dinamakan Pesantren Akhir Pekan (PAP) yang bertujuan untuk mendidik siswa agar memiliki kecerdasan spiritual yang baik. Implematasi Pesantren Akhir Pekan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Membentuk Kecerdasan Spiritual Santri Usia Dasar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bantul. Menurut jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus yang menjawab bagaimana peran pendidikan akhir pekan berbasis kearifan lokal religius dalam meningkatkan kecerdasan spiritual santri usia dasar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi- Ien. Adapun subjek yang diteliti adalah pengasuh, ustadz/ustadzah, pengurus, santri, dan wali santri. Sedangkan objek penelitiannya adalah implematasi Pesantren Akhir Pekan berbasis kearifan lokal dalam membentuk kecerdasan spiritual santri usia dasar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bantul. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Teknik yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermen yaitu dengan reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini adalah implematasi PAP berbasis kearifan lokal dalam membentuk kecerdasan spiritual santri usia dasar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien Bantul adalah memiliki kemampuan yang bersifat fleksibel, memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi, memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan, memiliki kemampuan untuk menghadapi rasa sakit, memiliki kualitas hidup yang diilhami oleh nilai dan visi, enggan menyebabkan kerugian yang tidak diperlukan, cenderung melihat keterkaitan anatara berbagai hal, cenderung untuk bertanya mengapa atau bagaimana, menjadi pribadi yang mandiri yang mampu bekerja untuk melawan konvensi. Faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan dalam optimalisasi kecerdasan spiritual santri usia dasar di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-Ien adalah media sosial yang semakin canggih, kolaborasi dengan sekolah formal dan juga memiliki daya tarik. Sedangkan faktor penghambatnya adalah kurangnya kekompakan antar panitia, kurangnya fasilitas yang memadai dan jumlah peserta yang tidak konsisten