TAKFIR PEREMPUAN DAN HADIS PENGHUNI NERAKA (Studi Komparatif antara Ibn Hajar al-'Asqalani dan Badr al-Din al-'Aini)

Penelitian ini mengeksplorasi fenomena kontroversial dalam hadis sahih yang menunjukkan adanya unsur bias gender, misoginis, dan anti-wanita. Kehadiran banyak hadis semacam itu, terutama dalam Sahih Bukhari, sebagai sumber hukum kedua dalam Islam setelah al-Qur'an, telah memunculkan keraguan terhadap otentisitasnya. Fokus utama penelitian ini adalah pada pandangan dua tokoh ulama, yaitu Ibn Hajar al-'Asqalani dan Badr al-Din al-'Aini, yang secara mendalam mengelaborasi Sahih Bukhari. Penelitian ini bertujuan untuk memahami perspektif keduanya terkait hadis yang menyebutkan perempuan sebagai mayoritas penghuni neraka dan maksud kafir dalam hadis tersebut. Melalui analisis karya-karya utama mereka, yakni Fath al-Bari dan 'Umdat al-Qari, penulis menelaah bagaimana kedua ulama ini merespons dan menginterpretasikan hadis tersebut. Penelitian ini juga mencakup aspek historisitas yang melekat pada Ibn Hajar al-'Asqalani dan Badr al-Din al-'Aini, termasuk dinamika ketegangan dan konflik pribadi di antara keduanya, serta dampak yang dipengaruhi oleh konflik tersebut terhadap hasil pensyarahannya. Metodologi penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan pendekatan kualitatif. Melalui analisis mendalam terhadap karya-karya tulis kedua ulama dan konteks sejarah mereka, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana pandangan mereka ketika menginterpretasikan hadis tersebut. Adanya konflik personal antara Ibn Hajar dan al-‘Aini ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap hasil pensyarahannya serta menimbulkan sentimen negatif secara bersamaan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perbedaan pandangan dalam memaknai hadis ini sebagian besar didasari oleh perseteruan panjang antara keduanya.