Nadia, Hana Khoerun (2024) SIRAT, SABIL DAN TARIQ DALAM AL-QUR’AN PERSPEKTIF TEORI NON-SYNONYMY MUHAMMAD SYAHRUR. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
19201733_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (919kB)
19201733_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (479kB) | Request a copy
19201733_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (465kB) | Request a copy
19201733_BAB IV.pdf - Published Version
Download (870kB)
19201733_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (234kB)
Abstract
Kajian sinonim dalam al-Qur’an dan bahasa masih menjadi polemik di kalangan mufassir dan ulama pakar bahasa. Beberapa sepakat dengan keberadaan sinonim dalam al-Quran serta beberapa lainnya menolak dengan keberadannya dengan dalih bahwa al-Qur’an yang penuh mu’jizat maka tidak mungkin menggunakan beberapa kata yang memiliki makna yang sama untuk maksud dan tujuan yang sama pula, karena nantinya akan mengurangi sisi kemukjizatan al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi teori Non-synonymy Muhammad Syahrur, yakni analisis intratekstualitas dan analisis sintagmatik-paradigmatik terhadap penafsiran kata sirat, sabil dan tariq dalam al-Qur’an. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer dari penelitian ini adalah al-Qur’an dan buku karya Syahrur. Data sekunder penelitian ini adalah terdiri dari buku, artikel, jurnal, dan kitab-kitab yang berkaitan dengan penelitian. Penelitian ini dimulai dengan menghimpun ayat-ayat yang memiliki tema yang sama (tematik), kemudian membaca secara tartil (teratur dan bertahap), menggali kata dasar sirat, sabil dan tariq secara mendalam dengan mengaplikasikan teori Non-synonymy muhammad Syahrur. yakni intratekstualitas dan analisis sintagmatik-paradigmatik, terakhir kesimpulan dan saran penelitian.
Hasil dari penelitian ini adalah kata sira>t dimaknai dengan ketetapan Tuhan atau perintah kepada seluruh manusia, suatu dasar kemanusiaan yang bersifat universal (menyeluruh untuk seluruh umat manusia), serta tidak berubah seiring dengan perkembangan zaman seperti perintah kepada seluruh manusia untuk beriman kepada Allah, Rasul, mengikuti ajaran agama Islam dan dasar akidah manusia yang lainnya, jalan yang sudah diketahui dan tidak diragukan kebenarannya, maka dari itu kata sira>t selalu dalam konteks positif. Sabil dimaknai berbagai usaha yang dilakukan atau ditempuh manusia untuk sampai pada sirat sehingga terkadang dirangkaikan dengan kata yang negatif atau positif, tetapi tetap dalam konteks positif. Tariq menunjukan makna yang lebih umum yakni lintasan atau makna jalan secara fisik serta dapat dimaknai juga dengan madzhab atau aliran.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Non-synonymy, Sirat, Sabil, Tariq, Syahrur |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 04:13 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 04:13 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/483 |