RELASI KELUARGA DALAM KISAH NABI IBRAHIM PERSPEKTIF MUHAMMAD MUTAWALLI AL-SYA'RAWI DALAM KITAB TAFSIR AL-SYA'RAWI

Penelitian ini dilatarbelakangi di saat peneliti membaca kitab Tafsīr alSya’rāwī. Kemudian peneliti menemukan kebaruan di mana di setiap interpretasinya al-Sya’rāwī selalu menambahkan contoh konkret dan logika kekinian mengenai problem yang hendak dibahas oleh ayat. Hal ini juga tampak ketika peneliti membaca mengenai interpretasinya yang bersinggungan dengan kisah Nabi Ibrāhīm. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui interpretasi alSya’rāwī terhadap relasi keluarga yang terjadi pada kisah Nabi Ibrāhīm dalam Tafsīr al-Sya’rāwī serta relevansinya pada masa sekarang. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah library research dengan pendekatan kualitatif. Objek dalam penelitian ini ialah ayat relasi keluarga pada kisah Nabi Ibrāhīm dalam Tafsīr al-Sya’rāwī. Metode analisis yang digunakan ialah metode kajian tafsīr dengan pendekatan deskriptif analisis humanistik. Untuk pengumpulan data dimulai dari menginventarisasi ayat relasi keluarga dalam kisah Nabi Ibrāhīm kemudian menganalisis untuk menemukan jawaban dari rusuman masalah. Hasil dari penelitian diperoleh bahwa: Pertama, al-Sya’rāwī mengaplikasikan berbagai pendekatan dalam relasi Nabi Ibrāhīm dengan ayahnya, termasuk analisis kebahasaan, inter dan intra teks, serta analisis logika. Adapun kisah Nabi Ibrāhīm dengan Ismaīl, al-Sya’rāwī menyoroti aspek demokrasi dalam mendidik anak. Kedua, intepretasi al-Sya’rāwī masih dapat digunakan dan masih relevan untuk menjawab problematika masa sekarang dengan mengembalikan kepada nilai-nilai yang menjadi perinsip dasar relasi keluarga.