Penelitian ini dilatar belakangi oleh keprihatinan peneliti atas pesatnya arus informasi dan teknologi yang menyerang para remaja, pasalnya konten-konten yang ditampilkan sedikit banyak berbau porno, sehingga pendidikan seks yang didapat oleh kaum remaja sebagian besar dari media sosial, padahal pendidikan seks tidak sesederhana itu. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji kitab Fathul Izār karya Abdullah Fauzi, materi yang disuguhkan dalam kitab tersebut diantaranya adalah; menjelaskan bersenggama dan waktunya, mengatur serta doa bersenggama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemikiran Abdullah Fauzi tentang seks humanis dalam Islam, serta relevansinya di masa saat ini.
Jenis penelitian yang digunakan adalah library research. Pengumpulan data menggunakan document analysis, sedangkan sumber data adalah data primer dan data sekunder, setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis menggunakan metode analisis isi (content analysis). Adapun langkah-langkahnya; mencari dan mengumpulkan data, wawancara, pemilah-milahan, analisis serta yang terakhir menyimpulkan.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Setelah dianalisis lebih jauh tentang adab dan tata cara jima’ dalam kitab Fathul Izār tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa dalam bersenggama tidak semata berbicara tentang hasrat bersetubuh, hawa nafsu, seksualitas dan kepuasannya. Namun, ada prosesi yang harus dilalui dengan tahap-tahap yang sesuai dengan syariat Islam. 2) Sumbangan pemikiran tentang pendidikan seks humanis yang digagas Abdullah Fauzi, tidak dapat dibantah lagi akan keberadaannya. Karya ini menjadi fenomenal di semua kalangan, terutama pada kalangan santri di Indonesia. Pemikiran ini dapat membentuk karakter rumah tangga yang lebih sakinah, mawaddah dan wa rahmah.