Aulia, Diana Ayu (2024) PENAFSIRAN IBN ‘ĀSYŪR TERHADAP AYAT-AYAT YANG MENGANDUNG ISTI’ĀRAH DALAM SURAT AL-MULK. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
20201931_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (1MB)
20201931_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (549kB)
20201931_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (512kB)
20201931_BAB IV.pdf - Published Version
Download (868kB)
20201931_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (218kB)
Abstract
Isti’ārah adalah lafaz yang dipakai bukan pada tempatnya karena adanya ‘alāqah berupa penyerupaan, serta adanya qarīnah yang mencegahnya dimaknai secara haqīqī. Penggunaan isti’ārah dalam al-Qur’ān bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan Ilāhī dengan cara yang lebih efektif dan menyentuh hati. Penelitian ini hanya berfokus pada penafsiran Ibn ‘Āsyūr terkait ayat-ayat yang mengandung isti’ārah pada surat al-Mulk dalam “Tafsīr al-Tahrīr wa al-Tanwīr”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang mengacu pada penjelasan deskriptif-analisis. Di dalamnya mengklasifikasi ayat-ayat yang mengandung isti’ārah, kemudian menganalisis ayat-ayat tersebut sekaligus men-taqrīr untuk menentukan jenis dan implikasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan Ilmu Balāghah, tepatnya pada ilmu bayan. Teknik pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (library research).
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa surat al-Mulk memuat sembilan ayat yang mengandung isti’ārah yaitu ayat 1, 2, 3, 7, 8, 15, 16, 17, dan 22. Adapun hasil dari pen-taqrīr-an ayat-ayat tersebut, yaitu: Pertama, Isti’ārah taṣriḥiyyah aṣliyyah (Q.S. Al-Mulk ayat 1). Kedua, Isti’ārah taṣriḥiyyah taba’iyyah (Q.S. Al-Mulk ayat 2, 3, dan 6). Ketiga, Isti’ārah tamṡiliyyah-makniyyah taba’iyyah (Q.S. Al-Mulk ayat 4, 5, 7, dan 8). Keempat, Isti’ārah tamṡiliyyah- taṣriḥiyyah taba’iyyah terdapat pada Q.S. Al-Mulk ayat 9. Efek di timbulkannya Isti’ārah dalam surat al-Mulk meliputi: memperjelas sesuatu yang tersembunyi/samar (iẓhar al-khafiy), mempertegas sesuatu yang tampak tidak jelas (īḍāh al- ẓāhir al-lażī laysa bi jaliy) dan melebih-lebihkan/memberi kesan sangat (mubālaghah). Bentuk-bentuk Isti’ārah tersebut berimplikasi pada penafsiran Ibn ‘Āsyūr, diantaranya: Pertama, menjelaskan konsep yang masih abstrak dengan sesuatu yang lebih konkret. Kedua, menyampaikan pesan dengan kekuatan emosional. Ketiga, menghadirkan pemahaman yang kontekstual.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Isti’ārah, Ibn ‘Āsyūr, Surat al-Mulk. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 22 Aug 2024 07:55 |
Last Modified: | 22 Aug 2024 07:55 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/502 |