Afrizal, Muhammad Rifqi (2024) KESAKSIAN PEREMPUAN DALAM AL-QUR’AN (Analisis Q.S Al-Baqarah Ayat 282 Perspektif Tafsīr Maqāshīdī Abdul Mustaqim). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.
19201698_COVER_BAB I.pdf - Published Version
Download (731kB)
19201698_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (369kB)
19201698_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (380kB)
19201698_BAB IV.pdf - Published Version
Download (475kB)
19201698_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (259kB)
Abstract
Pembahasan mengenai gender saat ini masih menjadi topik yang hangat di kalangan masyarakat, tak terkecuali masyarakat muslim. Hal ini disebabkan oleh penafsiran-penafsiran serta maqalah ulama klasik yang menyatakan bahwa derajat laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Penafsiran seperti ini dikarenakan para mufassir klasik menafsirkan ayat secara tekstual tanpa melihat konteks ayat saat diturunkan. Oleh sebab itu, maka penulis merasa perlu untuk mengkontekstualisasi ayat dengan menggunakan Tafsīr Maqāshīdī Abdul Mustaqim sebagai pendekatan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Tafsīr Maqāshīdī dapat menjadi salah satu pendekatan yang tepat karena berfokus pada penggalian maksud-maksud al-Qur’an sehingga dapat menghasilkan pemahaman yang dapat diterima oleh semua kalangan serta menjadikan kemaslahatan dalam kehidupan manusia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kontekstualisasi ayat kesaksian perempuan dalam perspektif tafsīr maqāshīdī Abdul Mustaqim. Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research) dengan mengambil objek Q.S. al-Baqarah ayat 282 sebagai sumber objek material. Lalu menggunakan sumber terkait Tafsīr Maqāshīdī sebagai objek formal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang merupakan pengumpulan data secara deskriptif kemudian diikuti dengan analisis terhadap data yang sudah dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan kesaksian perempuan dapat diterima sebagai alat bukti transaksi dengan atau tanpa kesaksian laki-laki. Hal ini disandarkan dengan beberapa faktor yang telah penulis paparkan dalam skripsi ini, di antaranya; pertama ayat ini merupakan bentuk dari hifz nafs sebagai usaha menjaga dan menghormati derajat manusia (dalam hal ini perempuan); kedua pendiskreditan perempuan dengan alasan kecerdasan dan keahlian sudah tidak relevan, karena dalam penelitiannya menghasilkan hasil kecerdasan yang setara antara laki-laki dan perempuan; ketiga penerimaan kesaksian perempuan sejalan dengan nilai kesetaraan yang digaungkan oleh agama Islam, juga 5 nilai fundamental. Selanjutnya dalam teks ayat, disebutkan bahwa kesaksian perempuan dalam bidang muamalah adalah 2 orang perempuan, dengan 1 orang saksi sebagai pengingat saksi lainnya, sehingga jika menggunakan kerangka dasar hifz ‘aql, saksi kedua sebagai pengingat dapat diganti dengan alat bukti lain dengan konteks sebagai pengingat kesaksian saksi pertama.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesaksian, Kesetaraan Gender, Tafsīr Maqāshīdī Abdul Mustaqim |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir |
Depositing User: | User IIQ An Nur |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 04:17 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 04:17 |
URI: | https://repository.nur.ac.id/id/eprint/505 |