PERBEDAAN MAKNA ṢIYĀM DAN ṢAUM MENURUT IBNU ‘ĀSYŪR (Analisis Hermeneutika Schleiermacher pada Kitab Tafsīr al-Taḥrīr wa al-Tanwīr)

Mubarrok, Muhammad Shofil (2024) PERBEDAAN MAKNA ṢIYĀM DAN ṢAUM MENURUT IBNU ‘ĀSYŪR (Analisis Hermeneutika Schleiermacher pada Kitab Tafsīr al-Taḥrīr wa al-Tanwīr). Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
17201372_COVER_BAB I.pdf - Published Version

Download (2MB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
17201372_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
17201372_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (629kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
17201372_BAB IV.pdf - Published Version

Download (529kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
17201372_BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (209kB)

Abstract

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang sangat penting dan memiliki banyak dimensi ritual, sosial, maupun spiritual. Dalam al-Qur’an, istilah yang digunakan untuk merujuk kepada puasa adalah ṣiyām dan ṣaum. Kedua istilah ini sering kali dianggap sinonim oleh banyak orang. Mayoritas orang memahami kedua kata tersebut dengan arti puasa, tanpa memahami adanya variasi-variasi makna jika diteliti dari sisi bahasanya yang lebih dalam. Oleh karena itu, penafsiran yang lebih mendalam dapat menunjukkan adanya perbedaan makna dan konteks penggunaan yang signifikan.
Penelitian ini berfokus pada kajian terhadap penafsiran Ibnu ‘Āsyūr tentang perbedaan makna dan konteks penggunaan kedua istilah tersebut dalam karya monumentalnya, Tafsīr al-Taḥrīr wa al-Tanwīr. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang fokusnya pada data dan informasi dari berbagai macam literatur yang terdapat dalam perpustakaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-analisis, yaitu mendeskripsikan konstruksi dasar penafsiran Ibnu ‘Āsyūr pada term ṣiyām dan ṣaum dalam al-Qur’an, yang kemudian dianalisis menggunakan teori Hermeneutika Schleiermacher yang menekankan pentingnya memahami teks melalui analisis bahasa (gramatis) dan kejiwaan (psikologis) sang pengarang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa term ṣiyām dalam konteks syariat Islam merujuk pada puasa yang melibatkan abstinensi (pencegahan) dari makan, minum, dan hubungan suami-istri dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat ibadah. Makna ini berkembang dari makna dasar dalam bahasa Arab, yang berarti menahan diri dari aktivitas tertentu. Term ini disebutkan dalam beberapa ayat dengan makna yang sama, dan menunjukan beberapa fungsi puasa, diantaranya puasa sebagai fidyah (tebusan), puasa sebagai pengganti kafarat (penebus dosa), dan puasa sebagai pengganti diat (ganti rugi) dalam kasus pembunuhan tersalah. Sedangkan term ṣaum secara kontekstual dalam QS. Maryam/19 ayat 26 merujuk pada nazar puasa yang disertai dengan menahan diri dari berbicara sebagai bentuk ibadah yang dilakukan oleh Maryam untuk memutus perdebatan dengan orang-orang yang ingin berdebat terkait kehamilannya yang ajaib. Hal ini menunjukkan aspek lain dari puasa yang berbeda dari term ṣiyām dalam definisi syariat Islam.
Kata Kunci: Ṣiyām, Ṣaum, Ibnu ‘Āsyūr, Tafsīr al-Taḥrīr wa al-Tanwīr, Hermeneutika Schleiermacher.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Ṣiyām, Ṣaum, Ibnu ‘Āsyūr, Tafsīr al-Taḥrīr wa al-Tanwīr, Hermeneutika Schleiermacher.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: User IIQ An Nur
Date Deposited: 28 Aug 2024 12:33
Last Modified: 28 Aug 2024 12:33
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/515

Actions (login required)

View Item
View Item